Page 42 - Flipbook Bu Ernawati Kearifan Lokal Mandar
P. 42
ADEGAN 1
Suasana pagi yang indah, orang-orang yang tinggal di
kampung nan jauh dari hiruk pikuk perkotaan melakukan aktivitas
normal seperti biasanya. Awal kisah terlihatlah seorang Janda
yang keluar dari rumahnya dengan tujuan untuk menjemur pakaian
yang baru saja dicucinya. Tanpa disadari, tepat di seberang
rumahnya Kamaq sedang mengintip aktivitas yang sedang
dilakukannya. Setelah semua bajunya terjemur janda pun
memutuskan untuk masuk kerumah tetapi saat ia berbalik ia
menyadari bahwa sedari tadi Kamaq suman mengintipnya ia pun
memperlihatkan tatapan centilnya kepada Kamaq lalu kemudian
segera masuk ke rumah. Tak lama setelah itu Kamaq suman pun
keluar dari rumahnya.
Kamaq : “Kalian lihat itu? Itu Janda anak satu, dia cantik,
Suman murah senyum, dan peramah. Apamo Kindoqna i
Sasa paccaiyang, jelek lagi”. (sambil menyanyikan
lagu sayang sayang)
Janda : (membalas sayang sayang dari Kamaq Suman)
Sambil bernyanyi janda masuk ke rumahnya kemudian Kamaq
Suman mengikuti Janda sampai kedepan pintu rumahnya. Tanpa
Kamaq Suman sadari ternyata istrinya yaitu Sitti melihatnya
sedang berada di depan rumah si Janda.
Sitti : “E E E EEEEE!!!!!!! Apa lagi mubikin kau di
situ”?
Kamaq : “Tadi nasuruhka Janda perbaiki pintunya yang
Suman agak longgar pakunya”.
Sitti : “Aih alasan mando, ehhh apa kurangku”?
Kamaq : “Uhh cantik sekali memang”.
Suman
Sitti : “Maloloka memang”!
Drama Berbasis Kearifan Lokal Mandar | 35