Page 59 - Flipbook Bu Ernawati Kearifan Lokal Mandar
P. 59
takut mati tetapi apakah kematian adalah harga
untuk membuktikan bahwa kita sudah merdeka
puang”???
Raja : “Perjuangan tidak harus terhenti karena adanya
kematian, karena sebenarnya kematian adalah
jalan untuk memperoleh kebebasan yang hakiki”.
Cicci : (menggaruk kepala) “Hamba tambah tidak
mengerti puang... puang saya punya masukan
Puang bagaimana kalau kita berpura-pura
bersama belanda”??
Raja : “Maksudmu Cicci? Menyerahkan kalian? Tidak
mungkin, dengar Cicci sungguh dengan nyawa
pun aku rela mempertahankannya. Belanda
jangan pernah berfikir aku gentar menghadapinya
dan yang menentang berarti dia sudah memilih
menjadi musuh kita meski itu keluargaku sendiri”.
Adegan 2
(Nun di suatu dusun)
Rakyat : (monolog) “Entah apa yang akan terjadi pada
kampung kita, kemerdekaan didepan mata tetapi
pertumpahan darah tetap saja terjadi, (sambil
sesekali bergumam dan bernyanyi) Apa gara-gara
balando mo tu u ri'e
Balanda-balanda kara matanna
Mettappiang talinganna
Mekkalanjo purunna hehe.
Semoga saja tak ada yang mendengarnya “.
(tiba-tiba datanglah penjual ikan membubarkan
lamunannya)
52 | Drama Berbasis Kearifan Lokal Mandar