Page 58 - Flipbook Bu Ernawati Kearifan Lokal Mandar
P. 58
(Suasana kediaman kerajaan Balanipa)
Raja : (berdiri dari kursi memandang ke depan dengan
tajam dan berfikir) "Belanda tidak boleh
menguasai tanah Mandar ini, tidak akan
kubiarkan mereka menindas dan membunuh
rakyatku!! Sebagai seorang pemimpin aku harus
bertanggung jawab. (sambal memanggil Cicci)
Cicci.. Cicci...
Cicci : “Ayyeeeq puang”!
Raja : “Tidakkah engkau merasa ditindas”?
Cicci : “Ditindas?? maksud Puang”? (agak mendekat)
Raja : “Saya sebagai raja di daerah ini, telah mendengar
suara hati kalian. Aku merasakan penderitaan
kalian, bahwa sebenarnya kalian ingin bebas”!
Cicci : “Betul puang! kami hendak merdeka bebas dalam
memilih dan menentukan arah hidup kami, kami
semua tidak mau dijajah”!!!
Raja : “Baiklah! Tapi Cicci, apakah kalian bersedia
berkorban jiwa dan raga dalam berjuang demi
kemerdekaan tanah Mandar kita”.
Cicci : “Pasti puang….! prinsip kami lebih baik mati
daripada hidup bersama penjilat-penjilat,
pengkhianat penguasa moral yang rakus akan
kekuasaan”!!
Raja : “Tapi Cicci kalian perlu tahu, bahwa harga
kebebasan dan kemerdekaan sungguh sangat
mahal kita harus mampu menyerahkan segala apa
yang kita miliki untuk sebuah perjuangan
meskipun harus merelakan semuanya, termasuk
keluarga dan kita mesti berani massawung
sungaq”.
Cicci : “Mati??? Puang kebanyakan rakyat kita tidak
Drama Berbasis Kearifan Lokal Mandar | 51