Page 62 - Flipbook Bu Ernawati Kearifan Lokal Mandar
P. 62
kebebasan dan kemerdekaan hanya milik orang-
orang yang berkuasa seperti tuan,?? Jangan
menghina kemerdekaan”!!
Kapten : “Apa katamu”?? (menodongkan senjata)
Penjual ikan : “Tidak akan kami jual harga diri kami hanya
karena ingin menjadi budak musuh sampai titik
darah penghabisan!!! sekali berarti sesudah itu,
MATI hahahaha (meniru gaya Belanda)”
(Kapten pun menembaknya suasana tiba-tiba hening)
Kapten : “Lihat lihatlah semuanya disini yang melihat aku
telah membunuhnya (mendekati kopral dan
menodongkan senjata di kepalanya) kamu Kopral
jika melawanku kau juga akan kubunuh
hahahahah....”!
(meninggalkan tempat dan penjual ikan yang
sekarat berlumuran darah)
Adegan 4
Kediaman Raja
Bunyi desing peluru gaduh di mana-mana semua rakyat panik
perangan terjadi pertumpahan darah pun tak terelakan lagi tiba-
tiba masuklah warga, ia datang hendak melapor bahwa ada rakyat
yang mati tertembak oleh Belanda.
Rakyat : “Puang puang rakyat kita tertembak puang
bagaimana ini???
Cicci : “Ada apa, .ada apa ini? Puatta Maradia sementara
sembahyang”.
Rakyat : “Rakyat… Rakyat.... ada yang tertembak...”
Cicci : “Hah... siapa yang menembaknya”??
Rakyat : “Belanda yang menembaknya”.
Drama Berbasis Kearifan Lokal Mandar | 55