Page 45 - MODUL B. INDO NA 2017
P. 45

{-i}
                                                                 {-at}
                                                                 {-si}

                                                                 {-ir}
                                                                 {-us}
                                                                {-isme}

                                                                {-isasi}
                                                                {-isida}

                                                                 {-tas}

                             Selain pembagian imbuhan menjadi empat jenis tersebut, imbuhan juga dapat

                      dapat  dilihat  dari  asal  imbuhan  tersebut,  yang  dibedakan  menjadi  imbuhan  asli,
                      imbuhan asing, dan imbuhan daerah.

                      1.  Imbuhan Asli
                           Imbuhan  asli  adalah  imbuhan  yang  berupa  afiks  (prefiks,  sufiks,  infiks,  dan
                           konfiks).

                      2.  Imbuhan Asing
                           Jenis  ini  merupakan  jenis  imbuhan  yang  berasal  dari  imbuhan  asing  yang

                           diserap  menjadi  imbuhan  dalam  bahasa  Indonesia.  Macam  imbuhan  asing
                           tersebut antara lain multi-, semi-, non-, pra-, infra-, ultra-, bi-, ekstra-, dan intra-.
                           Penulisan imbuhan ini dirangkai dengan bentuk dasar.

                           Contoh: multinasional, ekstrakurikuler, prasejarah.
                      3.  Imbuhan Daerah
                           Jenis  ini  merupakan  jenis  imbuhan  yang  berasal  dari  bahasa  daerah  yang

                           diserap  menjadi  imbuhan  dalam  bahasa  Indonesia.  Macam  imbuhan  daerah
                           tersebut antara lain tuna-, nara-, pasca-, swa-, anti-, antar-, panca-, dasa-, sapta-
                           dan catur-.

                           Contoh: tunawisma, narasumber, swadaya.


                  B.  PROSES PELULUHAN
                             Dalam pembentukan kata, jenis imbuhan akan sangat berpengaruh terhadap
                      terbentuknya  sebuah  kata.  Salah  satu  jenis  imbuhan  yang  sangat  memengaruhi

                      proses pembentukan kata adalah imbuhan  meN- dan peN-. Mengapa demikian?Hal
                      tersebut disebabkan oleh proses pembentukan kata yang mendapat imbuhan meN-
                      dan peN- akan mengalami proses peluluhan. Proses peluluhan tersebut terjadi ketika





                                                             39
   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50