Page 76 - Modul Bahasa Indonesia untuk Jurnalistik Dasar
P. 76
Fokus Bahasa:
Bahasa Figuratif dalam Penulisan Penutup Feature
Perhatikan 2 kalimat dibawah ini.
• Kalimat A: "Suwarno pulang ke rumah setelah bekerja seharian."
• Kalimat B: "Suwarno pulang seperti matahari yang perlahan tenggelam di ufuk, membawa
harapan untuk hari esok."
Kalimat mana yang lebih menyentuh hati atau lebih kuat untuk digunakan sebagai penutup sebuah
artikel feature? Mengapa?
Apa itu Bahasa Figuratif?
Bahasa figuratif adalah gaya bahasa yang digunakan untuk memberikan efek tertentu, bukan
dalam makna literal. Jenis bahasa figuratif yang umum digunakan dalam penulisan feature
meliputi:
• Metafora: Menggambarkan sesuatu dengan membandingkan tanpa menggunakan
“seperti” atau “bagai”.
Contoh: Harapannya tenggelam bersama gelombang banjir yang terus datang.
• Simile: Perbandingan menggunakan “seperti” atau “bagai”.
Contoh: Semangatnya redup bagai lilin yang hampir padam.
• Personifikasi: Memberikan sifat manusia pada benda mati.
Contoh: Angin malam berbisik lembut di telinga, membawa kenangan masa lalu.
• Hiperbola: Menggunakan pernyataan yang melebih-lebihkan.
Contoh: Rasa lelahnya tak tertahankan, seperti memikul gunung di pundaknya.
Bahasa Figuratif dapat memperkuat penutupan sebuah artikel feature, dengan memberi pembaca
gambaran yang lebih dalam tentang emosi, keadaan, atau kesimpulan cerita.
Contoh:
• Penutup yang biasa: Suwarno mengakhiri harinya dengan pulang ke rumah setelah
seharian mengayuh becak.
• Penutup dengan bahasa figuratif: Suwarno mengakhiri hari seperti matahari yang
tenggelam perlahan, berharap esok lebih cerah.
Bahasa Indonesia Jurnalistik
66