Page 41 - Buku Digital_Indrayani Safitri (2006101020058)
P. 41
pelaksanaan peraturan pemerintah tersebut pada bulan
September 1963 dengan alasan sedang berkonsentrasi
pada konfrontasi dengan Malaysia.
Kondisi ekonomi semakin membuak karena
anggaran belanja negara setiap tahunnya terus
meningkat tanpa diimbangi dengan pendapatan negara
yang memadai. Salah satu penyebab membengkaknya
anggaran belanja tersebut adalah pembangunan proyek-
proyek mercusuar, yang lebih bersifat politis dari pada
ekonomi, misalnya pembangunan Monumen Nasional
(Monas), pertokoan Sarinah, dan kompleks olahraga
Senavan yang dipersiapkan untuk Asian Games I dan
Games Of the New Emerging Forces (Ganefo).
Kondisi perekonomian yang sangat merosot
mendorong pemerintah berusaha mendapatkan devisa
kredit (kredit impor) jangka panjang yang harus dibayar
kembali setelah satu atau dua tahun. Menteri Bank
Sentral Yusuf Muda Dalam memanfaatkan devisa kredit
ini sebagai deferedpayment khusus untuk menghimpun
dan menggunakan dana revolusi dengan cara melakukan
pungutan terhadap perusahaan atau perseorangan yang
memperoleh fasilitas kredit antara Rp250 juta sampai Rp
1 milyar. Perusahaan atau perseorangan itu harus
membayar dengan valuta asing dalam jumlah yang sudah
ditetapkan. Walaupun cadangan devisa menipis,
Presiden Soekarno tetap pada pendiriannya untuk
menghimpun dana revolusi, karena dana i digunakan
untuk membiayai proyek-proyek yang bersifat prestise