Page 39 - Buku Digital_Indrayani Safitri (2006101020058)
P. 39
1959 pukul 06.00 pagi. Peraturan ini bertujuan
mengurangi banyaknya uang yang beredar untuk
kepentingan perbaikan keuangan dan perekonomian
negara. Untuk mencapai tujuan itu uang kertas pecahan
Rp500,00 dan Rp1.000,00 yang ada dalam peredaran
pada saat berlakunya peraturan itu diturunkan nilainya
menjadi Rp50,00 dan Rp100,00. Kebijakan ini diikuti
dengan kebijakan pembekuan sebagian simpanan pada
bank-bank yang nilainya di atas Rp25.000,00 dengan
tujuan untuk mengurangi jumlah uang yang beredar.
Kebijakan keuangan kemudian diakhiri dengan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang No.
6/1959 yang isi pokoknya ialah ketentuan bahwa bagian
uang lembaran Rp1.000,00 dan Rp500,00 yang masih
berlaku harus ditukar dengan uang kertas bank baru yang
bernilai Rp100,00 dan Rp50,00 sebelum tanggal 1
Januari 1950.
Setelah keamanan nasional berhasil dipulihkan,
kasus DI/TII Jawa Barat dan pembebasan Irian Barat,
pemerintah mulai memikirkan penderitaan rakyatnya
dengan melakukan rehabilitasi ekonomi. Konsep
rehabilitasi ekonomi disusun oleh tim yang dipimpin
oleh Menteri Pertama Ir Djuanda dan hasilnya dikenal
dengan sebutan Konsep Djuanda. Namun konsep ini
mati sebelum lahir karena mendapat kritikan yang tajam
dari PKI karena dianggap bekerja sama dengan negara
revisionis, Amerika Serikat dan Yugoslavia.