Page 35 - Buku Digital_Indrayani Safitri (2006101020058)
P. 35

membubarkan  negara  boneka  Malaysi".  Taufik

               Abdullah dan AB Lapian, 2012)







               Untuk  menjalankan  konfrontasi  Dwikora,  Presiden


        Soekarno  memembentuk  Komando  Siaga  dengan

        Marsekal Madya Oemar Dani sebagai Panglimanya.







               Walaupun pemerintah Indonesia telah memutuskan

        melakukan  konfrontasi                               secara  total,  namun  upaya


        penyelesaian  diplomasi  terus  dilakukan.  Presiden                                                   RI


        menghadiri pertemuan puncak di Tokyo pada tanggal 20


        Juni 1964.






               Ditengah  berlangsungnya  Konfrontasi  Indonesia


        Malaysia,  Malaysia  dicalonkan  menjadi  anggota  tidak

        tetap  Dewan  Keamanan  PBB.  Kondisi  ini  mendorong


        pemerintah  Indonesia  mengambil  sikap  menolak


        pencalonan Malaysia sebagai anggota tidak tetap Dewan


        Keamanan  PBB.  Sikap  Indonesia  ini  langsung

        disampaikan Presiden Soekarno pada pidatonya tanggal


        31  Desember  1964.  Presiden  Seokarno  menegaskan


        bahwa:






                "Oleh karenanya, jikalau PBB sekarang, PBB yang


               belum  diubah,  yang  tidak  lagi  mencerminkan


               keadaan sekarang, jikalau PBB menerima Malaysia

               menjadi anggota Dewan Keamanan, kita, Indonesia,


               akan  keluar,  kita  akan  meninggalkan  PBB


               sekarang". (Taufik Abdullah dan AB Lapian, 2012)
   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40