Page 31 - Buku Digital_Indrayani Safitri (2006101020058)
P. 31

Sebagai  tindak  lanjut  dari  Perjanjian  New  York,

        Pemerintah  Indonesia  melaksanakan  tugas  untuk


        melaksankan  Act  Free  Choice/Penentuan  Pendapat


        Rakyat  (repera).  Pemerintah  Indonesia  menjalankan


        dalam tiga tahap. Tiga tahapan ini sukses dijalankan oleh

        pemerintah  Indonesia  dan  hasil  dari  Pepera  kemudian


        dibawa oleh Duta Besar Ortis Sanz ke New York untuk


        dilaporkan  ke  Sidang  Umum  Dewan  Keamanan  PBB.

        Pada tanggal 19 November 1969, Sidang Umum PBB


        ke-24  menerima  hasil  Pepera  yang  telah  dilakukan


        Indonesia karena sudah sesuai dengan isi Perjanjian New


        York. Sejak saat itulah Indonesia secara de jure dan de

        facto  memperoleh  kembali  Irian  Barat  sebagai  bagian


        Jari NKRI.






               4. Konfrontasi Terhadap Malaysia






               Masalah                 Malaysia                  merupakan                    isu          yang


        menguntungkan PKI untuk mendapatkan tempat dalam

        kalangan  pimpinan  negara.  Masalah  ini  berawal  dari


        munculnya  keinginan  Tengku  Abdul  Rahman  dari


        persekutuan  Tanah  Melayu  dan  Lee  Kuan  Yu  dari


        Republik  Singapura  untuk  menyatukan  kedua  negara

        tersebut              menjadi               Federasi              Malaysia.                 Rencana


        pembentukan  Federasi  Malaysia  mendapat  tentangan


        dari Filipina dan Indonesia. Filipina menentang karena

        memiliki keinginan atas wilayah Sabah di Kalimantan


        Utara.  Filipina  menganggap  bahwa  wilayah  Sabah


        secara historis adalah milik Sultan Sulu.
   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36