Page 27 - 3. MODEL LAYANAN BK_SMA
P. 27

BAB III
                                   MODEL LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

                                               DI SEKOLAH PENGGERAK

                   Penyelenggaraan  layanan  bimbingan  dan  konseling  sebagai  bagian  dari  proses

                   pendidikan  di  sekolah  memiliki  peran  yang  sangat  signifikan  untuk  mewujudkan
                   capaian layanan, yaitu mencapai tugas perkembangan secara optimal, mandiri, sukses,

                   sejahtera, dan bahagia dalam kehidupan peserta didik. Untuk meraih capaian tersebut
                   diperlukan  kolaborasi  dan  sinergisitas  kerja  antara  guru  bimbingan  dan

                   konseling/konselor, guru mata pelajaran, pimpinan sekolah, staf administrasi, keluarga

                   dan masyarakat serta pihak lain yang dapat membantu kelancaran dalam pemenuhan
                   kebutuhan peserta didik pada setiap tahapan perkembangan diri yang utuh dan optimal

                   dalam bidang pribadi, sosial, belajar, dan karir.


                   Capaian  layanan  pada  setiap  fase  perkembangan  peserta  didik  diwujudkan  melalui
                   berbagai  kegiatan  kolaborasi  dengan  pihak  lain.  Guru  bimbingan  dan  konseling  tak

                   dapat menjalankan peran itu seorang diri. Pelayanan bimbingan dan konseling secara

                   terpadu menjadi upaya kolaborasi dan terintegrasi dengan seluruh kegiatan pendidikan
                   di sekolah dan melibatkan personel sekolah yang terkait. Kolaborasi yang sinergi dapat

                   dilakukan mulai dari tahap awal perencanaan hingga evaluasi akhir seluruh kegiatan.


                   A. KOLABORASI DALAM LAYANAN BK
                         1.  Perencanaan Program BK

                             a.  Kolaborasi dengan wali kelas dalam menentukan waktu yang tepat untuk

                                melakukan  pengumpulan  data  pribadi  peserta  didik  di  kelas  tersebut
                                (terutama  sekolah  yang  tidak  memiliki  jam  tatap  muka  di  kelas,  maka

                                kolaborasi dengan wali kelas menjadi solusi terbaik)
                             b.  Kolaborasi  dalam  melengkapi  prestasi  akademik  peserta  didik  di  kelas

                                tersebut
                             c.  Kolaborasi dengan bagian/bidang kesiswaan dalam menggali data prestasi

                                non akademik seperti lomba-lomba dan kegiatan lainnya




                                                           27
   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32