Page 8 - 3. MODEL LAYANAN BK_SMA
P. 8

Kebutuhan kehidupan saat ini menghendaki adanya peranan layanan bimbingan dan
                   konseling  yang  inspiratif  di  SMA,  mengingat  kompleksitas  dan  keragaman  program

                   pendidikannya.  Sesuai  dengan  tingkat  perkembangan  peserta  didik  SMA,  kebutuhan
                   akan  layanan  bimbingan  dan  konseling  semakin  mendesak  sehingga  penyiapan

                   panduan  penyelenggaraan  bimbingan  dan  konseling  di  SMA  merupakan  kebutuhan

                   yang harus dipenuhi. Dengan  demikian, sejak awal satuan  pendidikan memiliki arah
                   yang  jelas  yang  akan  diikuti  oleh  setiap  penyelenggara  layanan  bimbingan  dan

                   konseling  di  SMA.  Oleh  karena  itu  perlu  dikembangkan  sebuah  model  layanan  yang
                   akan  menjadi  referensi  bagi  sekolah  untuk  diadaptasi  atau  diadopsi  oleh  sekolah

                   penggerak.

                   Model  layanan  bimbingan  dan  konseling  yang  sepenuhnya  menstimulasi

                   perkembangan  kompetensi  dan  karakter  secara  holistik,  yang  dapat  dilaksanakan
                   melalui proses pelayanan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan

                   memotivasi  peserta  didik  dalam  berdinamika  berpikir,  merasa,  bersikap,  bertindak,

                   dan  bertanggung  jawab.  Program  bimbingan  dan  konseling  yang  disusun  harus
                   mewadahi  seluruh  kegiatan  layanan  untuk  diberikan  kepada  peserta  didik  dalam

                   rangka  menyelesaikan  tahap  capaian  layanan  dalam  rangka  menyelesaikan  tugas
                   perkembangan sesuai jenjang usianya.


                   Oleh karena itu layanan bimbingan dan konseling harus dirancang agar sejalan dengan
                   standar  kompetensi  kemandirian  peserta  didik  (SKKPD)  yang  dijabarkan  dalam

                   capaian layanan bimbingan dan konseling pada fase E dan F, serta terintegrasi dalam
                   struktur kurikulum  untuk mendukung terwujudnya profil pelajar Pancasila.




                   B. TUJUAN
                       Model  Bimbingan  dan  Konseling  ini  bertujuan  untuk  memberi  acuan

                       penyelenggaraan  layanan  Bimbingan  dan  Konseling  di  Sekolah  Menengah  Atas.
                       Secara khusus, panduan ini bertujuan untuk:

                          1.  memudahkan  guru  bimbingan  dan  konseling  dalam  menyusun  desain

                             pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah;





                                                            8
   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13