Page 20 - Sampul Modul Ajar SKI Lembar Kerja Krem dan Coklat Ilustrasi
P. 20

B. Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan al-Azhar



                                                                      Al-Azhar didirikan pada tahun 970 M (359 H)
                                                                 di  Kairo,  Mesir,  oleh  Dinasti  Fatimiyah  sebagai
                                                                 pusat  dakwah  dan  pendidikan  Islam  Syiah
                                                                 Ismailiyah.  Seiring  berjalannya  waktu,  terutama
                                                                 setelah   kekuasaan      berpindah     ke    Dinasti

                                                                 Ayyubiyah  di  bawah  Sultan  Shalahuddin  al-
                                                                 Ayyubi,    Al-Azhar      mengalami     transformasi
                                                                 menjadi    pusat    keilmuan    Ahlussunnah      wal
                                                                 Jama’ah.


                          Pada  masa-masa  berikutnya,  Al-Azhar  berkembang  menjadi  lembaga  pendidikan  Islam
                  terkemuka  di  dunia,  mempertahankan  tradisi  keilmuan  klasik  namun  juga  melakukan
                  pembaruan.  Lembaga  ini  dikenal  karena  metode  pengajarannya  yang  berbasis  talaqqi  (tatap
                  muka  langsung  antara  guru  dan  murid)  dan  kajian  kitab-kitab  turats.  Sejak  abad  ke-20,  Al-
                  Azhar mulai membuka fakultas-fakultas modern, termasuk ilmu kedokteran, teknik, dan sains,
                  serta menjadi universitas resmi pada tahun 1961 di bawah pemerintahan Presiden Gamal Abdel

                  Nasser.  Kini,  Al-Azhar  tidak  hanya  menjadi  simbol  keilmuan  Islam  dunia,  tetapi  juga
                  memainkan  peran  penting  dalam  dialog  antaragama,  moderasi  Islam,  dan  pendidikan  global
                  melalui ribuan alumninya yang tersebar di seluruh dunia.




                 C. al-Azhar Pada Masa Dinasti Ayyubiyah


                                                                      Pada masa Dinasti Ayyubiyah (1171–1250 M),
                                                                 yang  dipimpin  oleh  Shalahuddin  al-Ayyubi,  Al-
                                                                 Azhar  mengalami  perubahan  besar.  Salah  satu
                                                                 langkah  penting  yang  diambil  adalah  mengubah
                                                                 orientasi  keagamaannya  dari  Syiah  Ismailiyah
                                                                 menjadi Ahlussunnah wal Jama’ah, sesuai dengan
                                                                 mazhab  Sunni  yang  dianut  oleh  Dinasti
                                                                 Ayyubiyah.




                      Sedangkan pada masa ini peran Al-Azhar sebagai lembaga pendidikan agak menurun karena
                  fokus utama pemerintahan adalah pada pembangunan madrasah-madrasah Sunni baru, seperti
                  Madrasah  Shalihiyah,  untuk  menyebarkan  paham  Sunni.  Meski  demikian,  Al-Azhar  tetap
                  bertahan  sebagai  masjid  dan  pusat  kajian  keilmuan,  dan  fondasi  Sunni  yang  ditanamkan  di
                  masa ini menjadi dasar penting bagi perkembangan Al-Azhar pada periode-periode berikutnya.
   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25