Page 32 - BUKU AJAR BAHASA INDONESIA KELAS XII - FARRAH, RAHMAH, RYANA
P. 32
mengatakan bahwa, menceritakan tentang, menurut, mengungkapkan,
menanyakan, menyatakan, menuturkan.
Contoh :
Riung Samudera menyatakan bahwa ia masih bingung dengan semua
penjelasan Kendit Galih tentang masalah itu.
Menggunakan kata kerja mental (kata kerja yang menyatakan sesuatu yang
dipikirkan atau dirasakan oleh tokoh). Misalkan merasakan, menginginkan,
mengharapkan, mendambakan, menganggap.
Contoh :
Jawaban itu mengecewakan para musafir.
Menggunakan banyak dialog yang ditandai dengan penggunaan tanda petik
ganda (“...”) dan kata kerja dalam sebuah tuturan langsung.
Contoh :
“Allah Dewa Batara!” sahut Sang Patih. “Itu bukan aturan-aturan raja-raja!
Itu aturan brandal!”
Menggunakan kata-kata sifat untuk menggambarkan tokoh, tempat, atau
suasana.
Contoh :
Bahkan juga laut Jawa di bawah bulan purnama sidhi itu gelisah. Ombak-
ombak besar bergulung-gulung memanjang terputus, menggunung, melandai,
mengejajari pesisir pulau Jawa. Setiap puncak ombak dan riak, bahkan juga
busanya yang berterbaran seperti serakan mutiara yang dikuningi oleh cahaya
bulan. Angin meniup tenang. Ombak-ombak makin menggila.
Tugas Mandiri
➔ Pahamilah unsur-unsur kebahasaan dari novel sejarah yang baru saja
dijelaskan!
➔ Bacalah sebuah novel sejarah dan kutiplah beberapa bagian dari novel
tersebut yang menunjukkan unsur-unsur kebahasaan yang sebelumnya
telah dibahas!
➔ Kutiplah bagian-bagian dari novel tersebut dengan menyebutkan secara
jelas halaman dari novel yang dibaca!
Menyusun Teks Cerita Sejarah dengan
Memperhatikan Isi dan Kebahasaan
Dalam menyusun teks cerita sejarah, hal-hal yang harus
diperhatikan adalah :
Penyusunan kerangka tulisan.
Pengembangan kerangka tulisan.
Memulai dan mengakhiri plot cerita.
28
\