Page 30 - BUKU AJAR BAHASA INDONESIA KELAS XII - FARRAH, RAHMAH, RYANA
P. 30
keluarbiasaan. Mendekat sini, anakanda.” Dan Patragading berjalan
mendekat dengan lututnya sambil mengangkat sembah, merebahkan diri pada
kaki Sang Patih. “Ampuni patik, membangun Paduka pada malam buta
begini. Kabar duka Paduka. Balatentara Demak di bawah Adipati Kudus
memasuki Jepara tanpa diduga-duga, menyalahi aturan perang.”
Nilai budaya yang ditampilkan adalah kebiasaan menghormati orang dengan
kedudukan yang lebih tinggi menurut budaya Jawa.
Contoh lainnya adalah sebagai berikut.
"Perasaan benci yang direka di dalam piranti kebudayaan, yaitu kesenian,
khususnya wayang dan tembang macapat, daya tahannya luar bias, dan daya
serapnya amat istimewa merasuk dalam jiwa dalam sanubari dalam ruh,
sepanjang hayat dikandung badan."
"Tunggu," kata Jan Willem van Rijsnt, ragu, dan rasanya asan-tak-asan. "Tuan
bilang wayang dan tembang punya napas panjang? Bagaimana caranya Tuan
menyimpulkan itu?"
"Maaf, Tuan Van Rijnst, perlu Tuan ketahui, wayang dan tembang berasal
dari leluri Hindu-Buddha Jawa. Sekarang, setelah Islam menjadi agama
Jawa, leluri wayang dan tembang itu tetap berlanjut sebagai kebudayaan
bangsa. Apakah Tuan tidak melihat itu sebagai kekuatan?"
Nilai budaya yang ditampilkan adalah piranti kebudayaan Jawa seperti
wayang dan tembang sebagai kekuatan bangsa.
2. Nilai moral/etik
Nilai moral/etik adalah nilai yang mampu memberikan pengajaran yang
berkaitan dengan etika atau moral.
Contoh :
Omong kosong saja segala ilmu pengetahuan Eropa yang diagung-agungkan
itu. Omong kosong! Pada akhirnya semua akan berarti alat hanya untuk
merampasi segala apa yang kami sayangi dan kami punyai: kehormatan,
keringat, hak, bahkan juga anak dan istri.
Kutipan ini menjelaskan sebuah nilai moral bahwa pengetahuan masa kini
lebih banyak digunakan sebagai alat untuk merampas hal-hal yang berharga
dari orang lain, seperti kehormatan, hak, hingga anak dan istri.
3. Nilai agama
Nilai agama adalah nilai-nilai dalam cerita yang berelasi atau bersumber dari
ajaran suatu agama.
Contoh :
“Tamuku Islam,” kata Annelies dalam Jawa pada pelayannya. “Katakan di
belakang sana, jangan sampai tercampur babi.”
Nilai agama dalam kutipan ini ditampilkan dari dialog Annelies pada
pelayannya yang menunjukkan rasa pedulinya pada Minke yang beragama
Islam. Annelies meminta hidangan yang disajikan agar tidak tercampur babi
yang dalam ajaran Islam dinyatakan sebagai makanan haram.
4. Nilai sosial
Nilai sosial adalah nilai yang berkaitan dengan tata pergaulan antara individu
dalam masyarakat.
26