Page 39 - BUKU AJAR BAHASA INDONESIA KELAS XII - FARRAH, RAHMAH, RYANA
P. 39

Mengidentifikasi Informasi dalam Teks Editorial


                                    Kegiatan 1

                                      Mengidentifikasi Isi Teks Editorial

                               Teks editorial merupakan bagian dari jenis teks yang mengungkapkan tentang
                        fakta  dari  permasalahan  atau  peristiwa  yang  terjadi  di  sekitar.  Di  dalamnya
                        terkandung  fakta  peristiwa  sebagai  bahan  berita.  Teks  editorial adalah  teks  yang
                        berupa opini untuk menanggapi suatu isu yang sedang terjadi di masyarakat.

                               Jika teks berita bersifat objektif berdasarkan fakta dan peristiwa, teks editorial
                        sifatnya berupa pendapat yang sifatnya argumentatif dengan dukungan data. Namun,
                        teks editorial jenisnya tetap berbeda dengan opini, ya! Teks editorial berisi pendapat
                        yang mewakili sebuah redaksi media massa, bukan pendapat pribadi dari penulisnya.
                        Teks  editorial  dapat  menjadi  gambaran  dari  ideologi  sebuah  media  massa  dalam
                        menanggapi isu-isu tertentu.

                               Dari  segi  fungsinya  sendiri,  teks  editorial  digunakan  untuk  memberikan
                        persuasi  atau  merangsang  pembaca  untuk  mengetahui  tentang  suatu  isu  yang  coba
                        dibahas oleh redaksi. Pada beberapa kesempatan, teks editorial juga dapat memantik
                        sebuah tindakan nyata dari pembacanya. Untuk memahami lebih jauh mengenai teks
                        editorial,  berikut  disajikan  sebuah  contoh  teks  editorial  singkat  mengenai  suatu
                        peristiwa atau masalah.



                                        Distraksi Pembelajaran Daring (Dalam Jaringan)

                                                      Ryana Anggita Shandi
                         Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Pendidikan
                                                            Indonesia

                               Masa  pandemi  saat  ini  menjadi  masa-masa  yang  cukup  sulit  bagi  berbagai
                        kalangan. Hal  ini dikarenakan adanya keterbatasan dalam  berbagai pergerakan dan
                        aktivitas  yang  hendak  dijalani  selayaknya  pada  keadaan  normal.  Oleh  karena  itu,
                        tidak sedikit cara  yang digunakan oleh  berbagai  ranah seperti  misalnya pendidikan
                        yang  kemudian  mengubah  metode  dan  media  pembelajarannya  dengan
                        memanfaatkan efek digitalisasi yang kini semakin meluas di Indonesia. Jelas disadari
                        penuh bahwa semua ini demi mempertahankan kondisi yang semula telah dirancang
                        untuk  kepentingan  bersama,  walau  dengan  adanya  pandemi  terdapat  beberapa
                        kendala yang tidak dapat disamakan polanya dengan kondisi normal seperti biasanya.


                        Metode Pembelajaran Daring

                               Kemudian untuk  menjawab persoalan dalam ranah pendidikan  yang  sempat
                        menjadi  perbincangan  hangat  beberapa  waktu  lalu,  beberapa  pemangku  kebijakan
                        pada  akhirnya  sepakat  untuk  mengalihkan  pembelajaran  dengan  kondisi  daring
                        (dalam  jaringan). Alih-alih  harus datang ke tempat sekolah atau kuliah, kini  setiap
                        pelajar atau mahasiswa dapat mengakses pembelajaran hanya melalui perangkat serta
                        internet yang memadai dan dapat dilakukan di rumah saja.

                               Bahkan untuk beberapa  jen  jang pendidikan dini  seperti SD dan TK  hanya
                        diberi instruksi untuk melakukan penugasan saja tanpa diberi penguatan secara daring
                        oleh guru. Tentu hal  ini  hanya  berlaku di  beberapa sekolah. Karena untuk sekolah
                        yang  cenderung  elit,  biasanya  tetap  diadakan  pertemuan  tatap  maya  walau  dengan
                        waktu yang terbatas. Lain halnya dengan tingkat SMP, SMA, dan perguruan tinggi
                        yang  lebih  intens  melakukan  pertemuan  tatap  maya  dan  melakukan  diskusi  secara
                        virtual.  Di  samping  banyaknya  penugasan  yang  juga  diberi  oleh  pengajar  masing-
                        masing. Diskusi virtual melalui metode presentasi seringkali dilakukan oleh jenjang




                                                                35
   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44