Page 15 - Qurban ok
P. 15

2
               karena  telah  larut  dalam  kehendak  Ilahi.   Ia

               tidak sekadar sabar. Ia ridha. Dan ridha adalah

               maqam tertinggi dalam perjalanan seorang arif.

                    Syekh Ahmad al-Tijani pernah mengatakan

               bahwa ketaatan Ismail adalah bentuk tawajjuh

               ilā  al-Ḥaqq—menghadapkan  seluruh  dirinya

                                              3
               kepada  Tuhan  tanpa  sisa.   Ini  bukan  sekadar
               kisah anak dan ayah, tapi pelajaran bahwa tak


               ada usia terlalu muda untuk mencintai Tuhan

               sepenuh hati.

                    Ismail     membungkam          dunia      dengan

               ketenangannya. Dan dunia pun tak berkutik di

               hadapan       pasrah     seorang      anak     kepada

               Tuhannya.




               2   Al-Qushayrī ,  Al-Risālah  al-Qushayriyyah  fī  ‘Ilm  al-

               Taṣawwuf (Kairo: Dā  r al-Fikr, 2002), 145.
               33   Shaykh  Ahmad  al-Tijani,  Jawāhir  al-Ma‘ānī  (Kairo:
               Maktabah al-Tijā  niyyah, 1970), 98
                                         15


                          Qurban Simfoni Kepasrahan
   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20