Page 262 - Modul IPS9 genap
P. 262
4. Digelar Operasi Sadar yang dipimpin Letkol. Ibnu Sutowo dengan
tujuan mengamankan wilayah Sumatra Selatan.
Pada tanggal 17 Pebruari 1958 Perjuangan Rakyat Semesta (Permesta) yang
diproklamasikan Vence Samuel tanggal 1 Maret 1957 menyatakan
bergabung dengan PRRI. Dalam menghadapi pemberontakan, pemerintah
juga bertindak tegas, dengan menggelar Operasi Merdeka yang dipimpin
oleh R. Hendraningkrat.
e. Pemberontakan Darul Islam / Tentara Islam Indonesia (DI/TII)
1) Pemberontakan DI/TII di Jawa Barat
Sekarmaji Marijan Kartosuwiryo, tanggal 7 Agustus 1949,
memproklamasikan berdirinya Negara Islam Indonesia (NII) atau Darul
Islam (DI) di Jawa Barat, dengan pendukung utama Tentara Islam
Indonesia (TII). DI/TII dan menyatakan diri lepas dari pemerintah
Republik Indonesia. Aksi yang dilakukan oleh DI/TII Jawa Barat di
antaranya menyerang pasukan Siliwangi yang baru kembali dari Jawa
Tengah ke Jawa Barat dalam peristiwa “Long March Divisi
Siliwangi” dan mencoba untuk menarik anggota-anggota TNI ke pihak
pemberontak. Terjadilah pertempuran pertama terjadi pada tangga 25
Januari 1949 di desa Antralina, Malangbong. Untuk menumpas
pemberontakan pemerintah menugaskan Kodam VI Siliwangi untuk
menumpas gerombolan DI / TII bersama dengan rakyat. Kodam VI
Siliwangi menjalankan operasi “Pagar Betis” dan “Bratayudha”.
Akhirnya pada tanggal 4 Juni 1962, Kartosuwiryo dan pengikutnya
dapat ditangkap di Gunung Geber, Majalaya. Oleh Mahkamah
Angkatan Darat, Kartosuwiryo dijatuhi hukuman mati.
2) Pemberontakan DI/TII di Aceh
Pada tanggal 30 September 1953 Tengku Daud Beureueh mendirikan
NII Aceh, sebagai dukungan terhadap NII Kartosuwiryo. Usaha
pemerintah untuk menyelesaikan pemberontakan DI/TII Aceh adalah
dengan diadakannya Musyawarah Kerukunan Rakyat Aceh atas
prakarsa dari Pangdam Iskandar Muda yang bernama Kolonel M.
Yasin. Akhirnya pada bulan Desember 1962, Daud Beureueh kembali
bergabung dengan pemerintah Republik Indonesia.
Modul PJJ Mata Pelajaran IPS - Kelas IX Semester Genap 243