Page 5 - BAB II
P. 5
2. Meringkas, Menyimpulkan, dan Menanggapi Teks Berita
A. Menyusun Ringkasan Teks Berita
Seseorang dapat dikatakan sudah memahami isi berita yang disampaikan apabila ia
dapat mengemukakan kembali intisari berita tersebut. Nah, intisari berita diperoleh dengan
melakukan kegiatan meringkas. Wahyudiano (2015) menjelaskan, ringkasan yaitu penyajian
karangan yang panjang dalam bentuk yang lebih singkat. Meringkas berita berarti membuat
berita dalam bentuk pokok-pokok berita saja. Adapun langkah-langkah meringkas berita
menurut Wahyudianto dapat diuraikan sebagai berikut:
1) Mendengarkan atau membaca berita dengan saksama;
2) Mencatat pokok-pokok/unsur-unsur berita (jawaban dari pertanyaan ADIKSIMBA(5W+1H);
3) Menyampaikan kembali pokok-pokok berita ke dalam bentuk singkat.
B. Menyimpulkan Isi Teks Berita
Kesimpulan ialah pernyataan akhir (penutup) dari sebuah berita. Setelah membaca atau
menonton berita, kita biasanya melakukan penilaian, perbandingan, perkiraan, rekomendasi
terhadap suatu peristiwa yang diwartakan. Kesan terhadap peristiwa yang diwartakan
tersebut biasanya berupa pendapat (opini) yang lengkapi dengan data (fakta).
Berikut langkah-langkah menyimpulkan isi berita menurut Wahyudiano (2015):
1) Mendengarkan berita dengan penuh konsentrasi;
2) Mencatat pokok-pokok berita;
3) Menyajikan pokok-pokok berita menjadi kalimat;
4) Menyimpulkan isi berita berdasarkan pokok-pokok berita
C. Menanggapi Teks Berita
Mafrukhi (2016) mengatakan bahwa tanggapan adalah komentar terhadap hal,
peristiwa, masalah, atau gagasan berupa kritik, komentar, atau yang lain. Tanggapan dapat
berupa pernyataan setuju, tidak setuju/penolakan/sanggahan, suka, tidak suka, saran,
solusi, atau tambahan pendapat. Tanggapan harus sesuai topik, bersifat objektif disertai
alasan logis, dan disampaikan dengan sikap terbuka dan santun.
Cermati kutipan teks berikut.
Institut Teknologi Bandung (ITB) mulai menerapkan kebijakan penggunaan ijazah
digital dengan tanda tangan elektronik bersertifikat (digital signature). Kebijakan tersebut
akan diterapkan bagi lulusan ITB yang akan diwisuda pada Tahun Akademik 2019/2020
yang pelaksanaannya ditiadakan karena pandemi virus Corona di Indonesia. Kebijakan
tersebut berlaku untuk semua lulusan ITB, baik jenjang sarjana, magister, doktor, maupun
keprofesian.
Pihak ITB mengklaim ijazah digital terjamin keamanannya karena menggunakan
Standar PadES (PDF Advance Electronic Signature). “Semua dapat dilakukan dengan
‘satu klik’. Keabsahan ijazah dapat diperiksa langsung oleh pihak yang berkepentingan
dengan cepat, cukup menggunakan aplikasi pembaca PDF. Ijazah digital diamankan
secara kriptografi dengan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Penyelenggara
Sertifikat Elektronik Kementerian Kominfo,” ujar Sembiring, Wakil Rektor Bidang
Akademik ITB dalam siaran pers (8/4).
Berdasarkan teks tersebut, dapat kita disusun ringkasan, simpulan, dan tanggapan.
Ringkasan, simpulan, dan tanggapan teks tersebut dapat diuraikan berikut ini.
Modul Bahasa Indonesia Kelas 8/Semester Ganjil/Tahun Pelajaran 2022-2023
5