Page 174 - BUKU 2. PPR INDUSTRI TK. 1
P. 174
melakukan analisis keselamatan radiasi. Hasil analisis keselamatan radiasi
tersebut wajib disampaikan kepada Badan Pengawas. Pengelolaan TENORM
diatur dalam Perka Bapeten:
a. No.9 Tahun 2009 tentang Intervensi terhadap Paparan yang berasal
dari TENORM.
b. No.16 Tahun 2013 tentang Keselamatan Radiasi dalam Penyimpanan
TENORM.
Ketentuan dalam peraturan tersebut antara lain sebagai berikut:
Penghasil TENORM harus melakukan analisis keselamatan radiasi untuk
TENORM untuk setiap lokasi TENORM yang dimiliki atau berada di dalam
penguasaannya. Analisis keselamatan radiasi untuk TENORM meliputi:
• jenis dan proses kegiatan yang dilaksanakan;
• jumlah atau kuantitas TENORM;
• jenis dan tingkat konsentrasi radionuklida;
• paparan radiasi dan/atau kontaminasi tertinggi di permukaan
TENORM
10. Limbah Radioaktif dari Luar Negeri
Limbah radioaktif yang berasal dari luar negeri tidak diizinkan untuk
disimpan di dalam wilayah hukum Negara Republik Indonesia, kecuali untuk
limbah radioaktif yang berasal dari zat radioaktif yang diproduksi di dalam
negeri.
11. Badan Pengelola Limbah Radioaktif
Badan Pelaksana atau badan pengelola limbah lain yang akan melaksanakan
pengelolaan limbah radioaktif wajib memperoleh izin dari Badan Pengawas.
Izin untuk Badan Pengelola Limbah selain Badan Pelaksana akan diberikan
setelah ada bukti kerja sama dengan atau penunjukkan dari Badan
Pelaksana.
Pengelolaan Limbah Radioaktif, DPK – BRIN, 2023 | 27