Page 273 - BUKU 1. PPR INDUSTRI TK. 1
P. 273
BAB II RADIOGRAFI
Radiografi merupakan metode pengujian tidak merusak yang tertua dan paling
banyak digunakan. Di bidang industri, radiografi sudah merupakan prosedur
standar untuk memeriksa ada atau tidak ada cacat pada suatu bahan atau
konstruksi. Radiografi dapat dibedakan antara radiografi dengan film dan
radiografi tanpa film. Teknik ini mempunyai kelebihan dibandingkan teknik yang
lainnya, yaitu tidak merusak bagian yang diperiksa, mempunyai rekaman
permanen (film radiografi), dapat mendeteksi cacat yang kecil, dan
menggunakan peralatan yang portabel.
Keselamatan radiasi dalam penggunaan Peralatan radiografi industri diatur
dalam
▪ Peraturan Kepala Bapeten No. 7 Tahun 2009 tentang Keselamatan Radiasi
dalam Penggunaan Peralatan Radiografi Industri
▪ Peraturan Kepala BAPETEN No. 8 Tahun 2014 tentang Perubahan atas
Peraturan Kepala BAPETEN No. 7 Tahun 2009 tentang Keselamatan Radiasi
dalam Penggunaan Peralatan Radiografi Industri.
Persyaratan teknis, verifikasi keselamatan, dan personel yang merupakan
bagian dari persyaratan keselamatan radiasi akan dijelaskan dalam bab ini.
A. Prinsip Radiografi
Radiografi adalah metoda uji tak rusak untuk mendapatkan gambar/citra
(image) dengan meletakkan suatu sumber radiasi (sinar-X atau sinar gamma)
pada salah satu sisi dari benda uji dan detektor (film radiografi maupun screen
fluorescent, layar pendar) pada sisi yang lainnya untuk mengetahui adanya cacat
atau diskontinuitas pada bahan atau konstruksi. (lihat gambar II.1).
PR terhadap Paparan Kerja Industri Tk 1, DPK – BRIN, 2023 | 3