Page 72 - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Compile 18 Januari 2019
P. 72

Soewandi





                                                                                                                                                                  Mr. Raden Soewandi lahir pada bulan Oktober 1899 di Karanganyar, Jawa Tengah. Ia mengeyam
                                                                                                                                                                  pendidikan dasar hingga lulus Sekolah Pangreh Praja (OSVIA) di Madiun pada tahun 1917.
                                                                                                                                                                  Soewandi melanjutkan pendidikan hingga meraih gelar sarjana hukum di Rechtshoogeschool te
                                                                                                                                                                         1
                                                                                                                                                                  Batavia.  Sambil menempuh pendidikan hukum ia juga bekerja sebagai klerk pada Departement
                                                                                                                                                                  van Onderwijs en Eeredienst atau yang dikenal dengan istilah Kementerian Pengajaran.
                                                                                                                                                                                                                                                            2
                                                                                                                                                                  Pada tahun 1923 ia mendapat ijazah notaris dan menjadi orang pribumi pertama yang
                                                                                                                                                                  mendapatkan  ijazah  tersebut.  Sebelum  menjadi  Menteri  Pendidikan  dan  Pengajaran  pada  awal
                                                                                                                                                                  kemerdekaan, Soewandi pernah menjabat  sebagai  referendaris  di Departement van Onderwijs
                                                                                                                                                                  en Eeredienst.  Sebagai salah satu sarjana hukum, karier Soewandi dapat dikatakan cukup
                                                                                                                                                                                3
                                                                                                                                                                  cemerlang.  Soewandi  dipercaya  sebagai  Menteri  Kehakiman  Republik  Indonesia  pada  Kabinet
                                                                                                                                                                  Sjahrir II (November 1945–Oktober 1946) dan kemudian dipercaya kembali menjadi Menteri
                                                                                                                                                                  Pendidikan dan Pengajaran pada Kabinet Sjahrir III (2 Oktober 1946–27 Juni 1947). Suwandi
                                                                                                                                                                  membentuk Panitia Penyelidik Pengajaran Republik Indonesia (PPPRI) yang diketuai oleh
                                                                                                                                                                  Ki Hadjar Dewantara, yang bertugas meletakkan dasar-dasar dan susunan ejaan baru. 4

                                                                                                                                                                  Pada masa Soewandi inilah diberlakukan Ejaan Republik Indonesia atau yang sering dikenal dengan Ejaan
                                                                                                                                                                  Suwandi atau dikenal juga dengan sistem Ejaan Republik Indonesia. Ejaan Suwandi menggantikan Ejaan
                             Masa Jabatan                                                                                                                         van Ophuijsen pada 19 Maret 1947 dan berlaku selama 25 tahun hingga bulan Agustus 1972. Sebelumnya
                                                                                                                                                                  Indonesia menggunakan Ejaan van Ophuijsen.  Sebagai contoh perbedaan Ejaan Suwandi dengan Ejaan
                                                                                                                                                                                                          5
                             2 Oktober 1946 - 27 Juni 1947                                                                                                        van Ophuijsen dapat dilihat pada huruf “oe” menjadi “u”, sehingga kata “pelakoe” (Ejaan van Ophuijsen)
                                                                                                                                                                  menjadi “pelaku” (Ejaan Suwandi). Selain itu juga bunyi hamzah atau bunyi sentak, yang sebelumnya
                                                                                                                                                                  dinyatakan dengan tanda (‘) pada Ejaan van Ophuijsen ditulis menjadi “k” pada Ejaan Suwandi, misalnya
                                                                                                                                                                  pada kata-kata ta’, pa’, dan ma’lum (Ejaan van Ophuijsen) menjadi tak, pak, dan maklum (Ejaan Suwandi).
                                                                                                                                                                  Perbedaan lain, misalnya “dj” menjadi “j”, “tj” menjadi “c”, dan “j” menjadi “y”.

                                                                                                                                                                  Soewandi selaku Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan menugaskan R.T. Amin Singgih
                                                                                                                                                                  Tjitrosomo menyiapkan pembentukan lembaga negara yang menangani masalah pemeliharaan dan
                                                                                                                                                                  pembinaan bahasa Indonesia dan bahasa daerah. Namun pembentukan lembaga tersebut belum
                                                                                                                                                                  dapat dilaksanakan karena pada saat itu para ahli dan sarjana bahasa banyak yang mengungsi
                                                                                                                                                                  ke luar kota Jakarta. Persiapan yang dilakukan baru sampai pada pembentukan Panitia Pekerja
                                                                                                                                                                  berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan Nomor 700/
                                                                                                                                                                  Bhg.A. tanggal 18 Juni 1947. Panitia Pekerja itu merupakan satu unit yang dikepalai oleh Mr. St.
                                                                                                                                                                  Takdir Alisjahbana dengan R.T. Amin Singgih Tjitrosomo sebagai sekretaris dan dibantu oleh lima
                                                                                                                                                                  orang anggota, yaitu Adinegoro, W.J.S. Poerwadarminta, Ks. St. Pamuntjak, R. Satjadibrata, dan
                                                                                                                                                                  R.T. Amin Singgih Tjitrosomo. 6

                                                                                                                                                                  1     PNRI. Biodata  Pejabat  Menteri. Diakses  dari:  http://kepustakaan-presiden.pnri.go.id/cabinet_personnel/  popup_profil_pejabat.
                                                                                                                                                                     php?id=50&presiden_id=1&presiden=sukarno. Pada tanggal 7 September 2018 Pukul 17.18.
                                                                                                                                                                  2     R.Z. Leirissa, dkk, Ensiklopedi Tokoh Kebudayaan, Jakarta: Direktorat Jenderal Kebudayaan Depdikbud RI, 1994, hlm. 291.

                                                                                                                                                                  3
                                                                                                                                                                  4     Library Pendidikan, “Daftar Nama-Nama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dari Masa ke Masa”, diakses dari http://www.
                                                                                                                                                                     librarypendidikan.com/2017/04/sejarah-dan-daftar-nama-nama-menteri.html, pada tanggal 17 November 2018 pukul 14:08 WIB.
                                                                                                                                                                  5     Laksa Mahadikengrat, “Soewandi, sosok penting di dunia bahasa Indonesia sebelum EYD”, diakses dari: https://www.brilio.net/sosok/
                                                                                                                                                                     soewandi-sosok-penting-di-dunia-bahasa-indonesia-sebelum-eyd-1710261.html, pada tanggal 7 September 2018 pukul 17:20 WIB.
                                                                                                                                                                  6  Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, “Sejarah Badan Bahasa”, diakses dari http://badanbahasa.kemdikbud.go.id/lamanbahasa/
                                                                                                                                                                     sejarah, pada tanggal17 November 2018, pukul 14.15 WIB.




                             60   MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA 1945-2018                                                                                                             MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA 1945-2018  61
   67   68   69   70   71   72   73   74   75   76   77