Page 69 - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Compile 18 Januari 2019
P. 69

Chuo Sangi In, dan Sjafei kembali diangkat menjadi ketua. Di Pulau Jawa jabatan tersebut dipegang   Maka  kami  Bangsa  Indonesia  di  Soematra  dengan ini
 oleh Soekarno. Selaku Ketua Chou Sangi In Sumatera Sjafei dibawa ke Tokyo sedikit lebih kemudian   mengakui Kemerdekaan Indonesia seperti dimaksud dalam
 daripada keberangkatan Soekarno dan Hatta selaku pimpinan Chou Sangi In Pulau Jawa. Sepulang   Proklamasi  di  atas  dan  menjoenjoeng  keagungan  kedoea
 dari Jepang sikap Sjafei banyak berubah. Dia yang biasanya suka bicara menjadi lebih banyak berdiam.   pemimpin Indonesia itoe.
 Kepada murid-muridnya pun ia lebih suka memberikan amanah pendek-pendek. Temanya sama
 saja, seperti, “Bekerja dan belajarlah sungguh-sungguh. Gali dan ambillah ilmu Jepang itu sebanyak-
 banyaknya.” Dalam acara-acara di INS, ketika para muridnya datang, ia berpidato di luar kebiasaan.   Boekit Tinggi hari 29 Bl. 8 Th. 1945
 Matanya sering memandang ke loteng seperti menahan air mata. Lebih-lebih saat lagu “Indonesia
 Subur” dinyanyikan.       Atas nama Bangsa Indonesia di Soematra

 Rupanya perubahan sikap itu disebabkan oleh pengalamannya selama di Jepang. Dia bertemu dengan
 pimpinan pemuda Burma. Pemuda itu mengisahkan betapa kejam Jepang terhadap rakyat Burma.   Mohammad Sjafei 18
 Yang mereka alami lebih kejam karena Jepang langsung berhadapan dengan sekutu di perbatasan
 India. 17

 Sejak kembali dari Belanda pada 1925 Sjafei tidak lagi tergabung dalam suatu partai politik. Yang menjadi   Sjafei bukanlah tipe pemimpin seperti Soekarno. Ia lebih sesuai dengan tipe Ki Hadjar Dewantara.
 program utama baginya ialah membangun suatu perguruan yang memberi pendidikan berwawasan   Namun masyarakat politik di Sumatera Barat menghendaki Sjafei seperti Soekarno yang telah diangkat
 nasional bagi masyarakat yang berwatak merdeka dalam artian luas. Bukan hanya merdeka dari segi   menjadi presiden yang memimpin negara. 19
 politik, namun juga bermental wirausaha yang membebaskan bangsa dari ketergantungan terhadap   Mohammad Sjafei yang mendukung kemerdekaan Republik Indonesia diberi kepercayaan menjadi
 bangsa lain. Sjafei merupakan seorang guru yang lebih berfungsi mengembangkan wawasan pikiran baru   Menteri Pengajaran dalam Kabinet Sjahrir II,  akan tetapi pada  akhirnya  ia  menentang sistem
                                                          20
 kepada muridnya.  pemerintahan yang tersentralisasi. Ia lebih menyukai kebijakan otonomi daerah. Oleh karena itu ia
               bergabung dengan Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI). Dalam pemerintahan PRRI ia
 Menurut beberapa pemuda, pada saat Proklamasi Kemerdekaan diumumkan pada tanggal 17 Agustus   diangkat menjadi Menteri Pengajaran, Pendidikan dan Kebudayaan (PP&K) sekaligus Menteri Kesehatan.
 1945, Sjafei bergerak lamban. Jahja Djalil, seorang muridnya, mempunyai kontak dengan kelompok   Mohammad Sjafei meninggal pada tanggal 11 November 1966.
 Chairul Saleh di Jakarta. Sjafei memerlukan waktu untuk membicarakan proklamasi dengan teman-
 temannya, seperti Dokter Rasidin, Chatib Sulaiman, dan Anwar St. Saidi. Persoalannya bukan masalah
 mengumumkan proklamasi, melainkan juga untuk mengetahui reaksi Jepang agar tidak terjadi banyak
 korban dari pihak rakyat. Setelah ada jaminan dari pimpinan tertinggi militer Jepang bahwa mereka
 akan bersikap netral, barulah tanggal 29 Agustus 1945 proklamasi itu diumumkan Sjafei atas nama
 bangsa Indonesia, yang berbunyi sebagai berikut:






 PROKLAMASI



 Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan
 Indonesia. Hal-hal yang mengenahi pemindahan kekoeasaan
 dan lain-lain diselenggarakan dengan tjara saksama dan
 dalam tempo jang sesingkat-singkatnja.



 Djakarta, 17 Bl. 8 Th. 1945


 Atas nama bangsa Indonesia
               18    Ibid., hlm. 39.

 Soekarno-Hatta  19    Ibid., hlm. 40
               20    Petrik Matanasi, “INS Kayutanam: Sekolah Alternatif yang Melawan Kurikulum Belanda”. Diakses dari: https://tirto.id/ins-kayutanam-
 17    Ibid, hlm. 36-38.  sekolah-alternatif-yang-melawan-kurikulum-belanda-cJLR. Pada 17 Agustus 2018, pukul 16,55.




 56  MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA 1945-2018  MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA 1945-2018  57
   64   65   66   67   68   69   70   71   72   73   74