Page 68 - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Compile 18 Januari 2019
P. 68
Chuo Sangi In, dan Sjafei kembali diangkat menjadi ketua. Di Pulau Jawa jabatan tersebut dipegang Maka kami Bangsa Indonesia di Soematra dengan ini
oleh Soekarno. Selaku Ketua Chou Sangi In Sumatera Sjafei dibawa ke Tokyo sedikit lebih kemudian mengakui Kemerdekaan Indonesia seperti dimaksud dalam
daripada keberangkatan Soekarno dan Hatta selaku pimpinan Chou Sangi In Pulau Jawa. Sepulang Proklamasi di atas dan menjoenjoeng keagungan kedoea
dari Jepang sikap Sjafei banyak berubah. Dia yang biasanya suka bicara menjadi lebih banyak berdiam. pemimpin Indonesia itoe.
Kepada murid-muridnya pun ia lebih suka memberikan amanah pendek-pendek. Temanya sama
saja, seperti, “Bekerja dan belajarlah sungguh-sungguh. Gali dan ambillah ilmu Jepang itu sebanyak-
banyaknya.” Dalam acara-acara di INS, ketika para muridnya datang, ia berpidato di luar kebiasaan. Boekit Tinggi hari 29 Bl. 8 Th. 1945
Matanya sering memandang ke loteng seperti menahan air mata. Lebih-lebih saat lagu “Indonesia
Subur” dinyanyikan. Atas nama Bangsa Indonesia di Soematra
Rupanya perubahan sikap itu disebabkan oleh pengalamannya selama di Jepang. Dia bertemu dengan
pimpinan pemuda Burma. Pemuda itu mengisahkan betapa kejam Jepang terhadap rakyat Burma. Mohammad Sjafei 18
Yang mereka alami lebih kejam karena Jepang langsung berhadapan dengan sekutu di perbatasan
India. 17
Sejak kembali dari Belanda pada 1925 Sjafei tidak lagi tergabung dalam suatu partai politik. Yang menjadi Sjafei bukanlah tipe pemimpin seperti Soekarno. Ia lebih sesuai dengan tipe Ki Hadjar Dewantara.
program utama baginya ialah membangun suatu perguruan yang memberi pendidikan berwawasan Namun masyarakat politik di Sumatera Barat menghendaki Sjafei seperti Soekarno yang telah diangkat
nasional bagi masyarakat yang berwatak merdeka dalam artian luas. Bukan hanya merdeka dari segi menjadi presiden yang memimpin negara. 19
politik, namun juga bermental wirausaha yang membebaskan bangsa dari ketergantungan terhadap Mohammad Sjafei yang mendukung kemerdekaan Republik Indonesia diberi kepercayaan menjadi
bangsa lain. Sjafei merupakan seorang guru yang lebih berfungsi mengembangkan wawasan pikiran baru Menteri Pengajaran dalam Kabinet Sjahrir II, akan tetapi pada akhirnya ia menentang sistem
20
kepada muridnya. pemerintahan yang tersentralisasi. Ia lebih menyukai kebijakan otonomi daerah. Oleh karena itu ia
bergabung dengan Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI). Dalam pemerintahan PRRI ia
Menurut beberapa pemuda, pada saat Proklamasi Kemerdekaan diumumkan pada tanggal 17 Agustus diangkat menjadi Menteri Pengajaran, Pendidikan dan Kebudayaan (PP&K) sekaligus Menteri Kesehatan.
1945, Sjafei bergerak lamban. Jahja Djalil, seorang muridnya, mempunyai kontak dengan kelompok Mohammad Sjafei meninggal pada tanggal 11 November 1966.
Chairul Saleh di Jakarta. Sjafei memerlukan waktu untuk membicarakan proklamasi dengan teman-
temannya, seperti Dokter Rasidin, Chatib Sulaiman, dan Anwar St. Saidi. Persoalannya bukan masalah
mengumumkan proklamasi, melainkan juga untuk mengetahui reaksi Jepang agar tidak terjadi banyak
korban dari pihak rakyat. Setelah ada jaminan dari pimpinan tertinggi militer Jepang bahwa mereka
akan bersikap netral, barulah tanggal 29 Agustus 1945 proklamasi itu diumumkan Sjafei atas nama
bangsa Indonesia, yang berbunyi sebagai berikut:
PROKLAMASI
Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan
Indonesia. Hal-hal yang mengenahi pemindahan kekoeasaan
dan lain-lain diselenggarakan dengan tjara saksama dan
dalam tempo jang sesingkat-singkatnja.
Djakarta, 17 Bl. 8 Th. 1945
Atas nama bangsa Indonesia
18 Ibid., hlm. 39.
Soekarno-Hatta 19 Ibid., hlm. 40
20 Petrik Matanasi, “INS Kayutanam: Sekolah Alternatif yang Melawan Kurikulum Belanda”. Diakses dari: https://tirto.id/ins-kayutanam-
17 Ibid, hlm. 36-38. sekolah-alternatif-yang-melawan-kurikulum-belanda-cJLR. Pada 17 Agustus 2018, pukul 16,55.
56 MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA 1945-2018 MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA 1945-2018 57