Page 27 - E-MODUL SIFAT ASAM BASA SENYAWA ORGANIK_ANDRA MEISANTRY ASSARI_(F1062181002)
P. 27
Gambar 12. menunjukkan bahwa keasaman meningkat dari CH3─CH3 ke
CH2=CH2 ke CH≡CH. Hal ini karena muatan negatif basa konjugasi distabilkan
dengan meningkatnya persen karakter-s. Hibridisasi karbon yang membawa muatan
negatif berbeda di setiap anion, sehingga pasangan elektron bebas dapat
menempati orbital dengan persentase yang berbeda karakter-s. Persen karakter-
s yang lebih tinggi berarti orbital hibridanya memiliki fraksi yang lebih besar dari
yang lebih rendah.
Keelektrogatifan yang lebih besar dari atom yang mengikat H juga akan
menambah kestabilan anion dan keasaman senyawa. Hal ini dapat dijelaskan pada
Gambar 13.
meningkatnya persen karakter-s
meningkatnya stabilitas karbanion
Gambar 13. Peningkatan Kuat Asam Berdasarkan Meningkatnya Persen Karakter-
s (Smith, 2011).
Berdasarkan Gambar 13. dapat dilihat pengaruh meningkatnya persen
karakter-s pada keasaman. Pasangan elektron yang tidak berikatan akan ditarik
lebih dekat ke nukleus (karbon), maka karbon menjadi bermuatan negatif dan
dibuktikan dengan kurang berwarna merah. Pada hidrogen dari etuna dapat dilihat
terdapat beberapa muatan positif yang ditunjukkan dengan warna biru. Tetapi
pada hidrogen dari etena dan etana hampir tidak terdapat muatan positif.
Hidrogen alkuna bersifat asam lemah, sedangkan hidrogen alkena dan alkana pada
dasarnya tidak bersifat asam. Asam terkuat pada Gambar 13. akan menghasilkan
anion yang bersifat basa lemah.
4) Efek induktif
Efek induktif adalah tarikan kerapatan elektron melalui ikatan σ yang
disebabkan oleh perbedaan elektronegativitas atom. Efek induktif dari suatu
senyawa dapat berperan menjadi pendonor elektron atau penarik elektron. Efek
induktif dapat melemah dengan bertambahnya jarak gugus penarik elektron dengan
gugus fungsi. Gugus-gugus penarik elektron yang bertambah akan menggandakan
efek induktif. Hal ini dapat dijelaskan pada Gambar 14.
17