Page 50 - E-MODUL SIFAT ASAM BASA SENYAWA ORGANIK_ANDRA MEISANTRY ASSARI_F1062181002_FKIP
P. 50
Rangkuman Amina
Amina merupakan senyawa organik yang mengandung atom-atom nitrogen trivalen,
yang terikat pada satu atom karbon atau lebih. Dimana gugus fungsionalnya adalah gugus
amino (─NH2). Amina mempunyai rumus umum yang merupakan turunan dari amonia, yang
mana atom hidrogen pada amonia dapat diganti dengan gugus alkil atau aril. Senyawa amina
merupakan senyawa organik yang memiliki sifat basa relatif lemah. Pada amina terdapat
atom nitrogen yang mempunyai pasangan elektron bebas. Cara untuk membandingkan
kekuatan basa dari suatu amina yakni dengan membandingkan konstanta asam (nilai pK a)
dari asam konjugasinya. Semakin kecil K a (atau semakin besar pK a), maka semakin kuat
asam konjugasinya atau semakin lemah basanya.
Sifat-sifat struktural yang mempengaruhi kuat asam relatif dari asam karboksilat
dan fenol, juga mempengaruhi kuat basa relatif dari amina. Gugus alkil lebih bersifat
mendonorkan elektron dibandingkan dengan hidrogen. Efek dari mendonorkan elektron ini
dapat menstabilkan ion ammonium (muatan positif), relatif terhadap amina bebas. Jadi
gugus alkil dapat menurunkan keasaman ion ammonium, atau menaikkan kebasaan amina.
Kation juga terstabilkan oleh bertambahnya solvasi. Dalam hal ini, pelarut membantu
menyebarkan muatan positif. Hibridisasi atom nitrogen dalam senyawa nitrogen juga
mempengaruhi kuat basa. Senyawa amina yang memiliki sifat basa jauh lebih lemah
daripada amina alifatik atau amonia adalah amina aromatik. Resonansi juga mempengaruhi
kuat basa suatu amina. Sikloheksilamina bersifat basa yang jauh lebih kuat daripada
anilina. Adapun contoh amina di alam antara lain: atropin pada tanaman nightshade
(keteduhan malam), nikotin pada tanaman tobacco (tembakau), konin pada tanaman
hemlock, dan lainnya.
41