Page 47 - E-MODUL SIFAT ASAM BASA SENYAWA ORGANIK_ANDRA MEISANTRY ASSARI_F1062181002_FKIP
P. 47

Data dalam Tabel  4. berikut menunjukkan hubungan amina dengan pKa dari ion
                      amoniumnya.

                      Tabel  4.  Kebasaan  Beberapa  Amina  yang  sering  Dijumpai,  dinyatakan  sebagai  pK a  dari  Ion
                      Amoniumnya

                                                                    Rumus
                        Nama                  Amina                 Ion amonium            pKa        ion

                                                                                           amonium
                        Amonia                NH3                   NH4                         9,30
                                                                         +
                        Metilamina            CH3NH2                CH3NH3  +                  10,64
                        Dimetilamina          (CH3)2NH              (CH3)2NH2  +               10,71
                        Trimetilamina         (CH3)3N               (CH3)3NH  +                 9,77

                        Etilamina             CH3CH2NH2             CH3CH2NH3   +              10,67
                        Propilamina           CH3CH2CH2NH2          CH3CH2CH2NH3    +          10,58
                        Anilina               C6H5NH2               C6H5NH3  +                  4,62
                        N─metilanilina        C6H5NHCH3             C6H5NH2 (CH3)               4,85
                                                                             +
                                                                            +
                        N,N─dimetilanilina  C6H5N(CH3)2             C6H5NH (CH3)2               5,04
                        p─kloroanilina        p-ClC6H4NH2           p-ClC6H4NH3  +              3,98
                      Sumber: Buku Kimia Organik (Hart et al, 2003).

                              Sifat-sifat  struktural  yang  mempengaruhi  kuat  asam  relatif  dari  asam
                      karboksilat  dan  fenol,  juga  mempengaruhi  kuat  basa  relatif  dari  amina  sebagai
                      berikut.

                          a.  Jika amina bebas terstabilkan relatif terhadap kationnya, maka amina itu
                              merupakan basa yang lebih lemah.

                          b.  Jika kation itu terstabilkan relatif terhadap amina bebasnya, maka amina
                              itu merupakan basa yang lebih kuat.

                              Gugus  alkil  lebih  bersifat  mendonorkan  elektron  dibandingkan  dengan
                      hidrogen. Efek dari mendonorkan elektron ini dapat menstabilkan ion ammonium
                      (muatan positif), relatif terhadap amina bebas. Jadi gugus alkil dapat menurunkan

                      keasaman  ion  ammonium,  atau  menaikkan  kebasaan  amina.  Secara  umum,  gugus
                      pendonor elektron dapat meningkatkan kebasaan amina, dan gugus penarik elektron
                      dapat menurunkan kebasaannya.

                              Kation juga terstabilkan oleh bertambahnya solvasi. Dalam hal ini, pelarut
                      membantu menyebarkan  muatan  positif.  Dimetilamina  (pKb =  3,27) sedikit  lebih

                      basa  daripada  metilamina;  tetapi  trimetilamina  (pKb  =  4,19)  basa  lebih  lemah
                      daripada  dimetilamina.  Ini  disebabkan  oleh  lebih  terhalangnya  trimetilamina
                      sehingga kationnya kurang terstabilkan oleh solvasi. Pernyataan ini menjelaskan
                      bahwa  amina  heterosiklik  non-aromatik  (dengan  gugus  alkilnya  “terikat  ke



                                                                                                       38
   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52