Page 10 - Ebook Revisi
P. 10

SENSOR DAN TRANDUSER








                         terhadap waktu, seperti tampak pada gambar 1.2(a). Frekuensi adalah jumlah siklus dalam
                         satu  detik  dan  diberikan  dalam  satuan  Hertz  (Hz).  (1  Hertz  berarti  1  siklus  per  detik,  1
                         kiloHertz berarti 1000 siklus per detik). Pada frekuensi rendah, yaitu pada saat temperatur
                         berubah  secara  lambat,  termometer  akan  mengikuti  perubahan  tersebut  dengan  “setia”.
                         Tetapi apabila perubahan temperatur sangat cepat lihat gambar 1.2(b) maka tidak diharapkan
                         akan melihat perubahan besar pada termometer merkuri, karena ia bersifat lamban dan hanya
                         akan menunjukan temperatur rata-rata.







                       Gambar 2.6. Temperatur berubah secara kontinyu
                              Ada bermacam cara untuk menyatakan tanggapan frekuensi sebuah sensor. Misalnya
                       “satu milivolt pada 500 hertz”. Tanggapan frekuensi dapat pula dinyatakan dengan “decibel
                       (db)”, yaitu untuk membandingkan daya keluaran pada frekuensi tertentu dengan daya keluaran
                       pada frekuensi referensi.
                  3.  Jenis Sensor dan Transduser
                              Perkembangan sensor dan transduser sangat cepat sesuai kemajuan teknologi, semakin
                       komplek suatu sistem dibangun maka semakin banyak jenis sensor yang digunakan. Sensor
                       yang digunakan dapat dikategorikan menjadi dua jenis sensor yaitu:
                       a.  Internal sensor, yaitu sensor yang dipasang di dalam bodi.
                                 Sensor  internal  diperlukan  untuk  mengamati  posisi,  kecepatan,  dan  akselerasi
                          berbagai sambungan mekanik, dan merupakan bagian dari mekanisme servo.
                       b.  Eksternal sensor, yaitu sensor yang dipasang diluar bodi.
                                 Sensor  eksternal  diperlukan  karena  dua  macam  alasan  yaitu  berfungsi  sebagai
                          keamanan  dan  penuntun.  Yang  dimaksud  berfungsi  sebagai  keamanan  adalah  untuk
                          perlindungan  terhadap  kerusakan  yang  ditimbulkannya  sendiri,  serta  keamanan  untuk
                          peralatan, komponen, dan orang-orang dilingkungannya.
                  4.  Klasifikasi Transduser
                         Berikut ini merupakan klasifikasi transduser menurut William DC sebagai berikut:
                     a.  Self generating transduser (transduser pembangkit sendiri) adalah transduser yang hanya
                         memerlukan satu sumber energi
                                Contoh: piezo electric, termocouple, photovoltatic, termistor, dan sebagainya. Ciri
                         transduser  ini  adalah  dihasilkannya  suatu  energi  listrik  dari  transduser  secara  langsung.
                         Dalam hal ini transduser berperan sebagai sumber tegangan.
                     b.  External power transduser (transduser daya dari luar)
                                External power transduser adalah transduser yang memerlukan sejumlah energi dari
                         luar untuk menghasilkan suatu keluaran. Contoh: RTD (resistance thermal detector), Starin
                         gauge,  LVDT  (linier  variable  differential  transformer),  Potensiometer,  NTC,  dan
                         sebagainya.
                  5.  Macam-macam sensor dan transduser








                                                                                                                 4
   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15