Page 20 - Media Pembelajaran
P. 20
dan pengembangan media dalam pembelajaran memiliki landasan yang
fundamental dan esensial. Landasan ini dapat memberikan implikasi dasar
filosofi paling tidak dilihat dari tiga perspektif, yaitu: 1) perspektif guru,
2) peserta didik dan 3) media itu sendiri.
Pertama, implikasi dasar filsosofis bagi guru adalah kemampuan guru
dalam menggunakan dan mengembangkan media harus terus diupayakan
secara maksimal, jika tidak maka eksistensi guru akan mengalami
kemandegan dalam mengantisipasi perubahan dan percepatan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Di samping itu, sebaik apa pun materi, jika
tidak diimbangi dengan metode yang baik, termasuk di dalamnya unsur
media yang menarik, maka tidak akan membawa kebaikan bagi
pengembangan kreatifitas peserta didik. Dalam paradigma pesantren
dikenal dengan jargon aṭ-ṭorīqotu ahammu min al maddah, wal-mudarrisu
ahmmu min aṭ- ṭarīqah, wa rūhu al-mudarris ahammu min al-mudarris
nafsih (metode pembelajaran jauh lebih penting dari mata pelajaran, dan
guru jauh lebih penting dari metode, dan jiwa seorang guru itu yang
sebenarnya lebih penting dari keduanya yaitu metode dan guru).
Kedua, implikasi bagi peserta didik bahwa pada fitrahnya anak
dilahirkan membawa kemampuan, bakat, minat dan kemampuan masing-
masing yang bersifat unik dan kaya. Dengan adanya media pembelajaran
maka pembelajaran akan lebih kaya dan variatif dalam mengembangkan
bakat, potensi sesuai dengan irama belajar peserta didik. Banyak hasil
penelitian yang mengelaborasi dan membuktikan bahwa pembelajaran
yang paling baik adalah pembelajaran yang memungkinkan kondisi potensi
dasar peserta didik dapat tergali, tereksplorasi dan tersalurkan. Maka
dengan adanya penggunaan media yang variatif lebih memungkinkan
pembelajaran dapat berlangsung lebih kaya dalam rangka peningkatan