Page 25 - Modul Elektronik Kapten Ilyas
P. 25
politik tersebut akan lebih difokuskan untuk memperjuangkan bangsa
dalam mempertahankan kemerdekaan. Demi kelancaran dalam
tercapainya suatu tujuan, maka Ir. Soekarno meunjuk Sutan Syahrir
sebagai perdana Menteri. Dibentuklah kabinet Syahrir II dengan
meletakkan dasar-dasar politik luar negeri yang bebas aktif (Hadi,
1997:67). Sutan Syahrir akan
melakukan perundingan terkait
pengakuan secara de jure maupun
de facto dari pihak Belanda. Maka
dilakukanlah perundingan di
Linggarjati, Jawa Barat pada tanggal
15 November 1946. Dan
ditandatangani secara sah oleh
kedua negara yakni Indonesia dan
Belanda pada tanggal 25 Maret 1947
(Suhadi, 2006). Pada saat ini,
kondisi di luar mulai memanas.
Gambar 1. 1 Sutan Syahrir
Sumber: https://assets.pikiran- Terjadi konflik senjata antara
rakyat.com/crop/0x0:0x0/x/photo/2020
Gambar.
/08/29/2992733142.jpg pasukan sekutu dan para
gerilyawan.
Pemerintah Indonesia membuat usul balasan kepada pemerintahan
Belanda yang terdiri dari 12 pasal yang berisi:
1. Republik Indonesia harus diakui sebagai negara yang berdaulat penuh
atas wilayah bekas Hindia-Belanda.
2. Pinjaman-pinjaman Belanda sebelum tanggal 8 maret 1942 menjadi
tanggungan pemerinrah RI.
25 | M o d u l P e r a n a n K a p t e n I l y a s L u m a j a n g