Page 47 - Modul Elektronik Kapten Ilyas
P. 47
1.Peranan Kapten Ilyas dalam Perjuangan Mempertahankan
Kemerdekaan di Lumajang 1947-1948 (Agresi Militer I)
Usaha yang dilakukan Kyai Ilyas membuat pasukan Hizbullah yang
dipimpinnya menjadi salah satu pasukan dengan jumlah anggota
terbanyak. Anggota tersebut tidak lagi terbatas pada kalangan santri-
santri. Keanggotaan pasukan Hizbullah Kyai Ilyas menjelang masa agresi
sampai pertengahan agresi I terdiri dari golongan masyarakat luas.
Jumlah pasukan yang berhasil dihimpun Kyai Ilyas kurang lebih
setengah Batalyon. Didukung dengan persenjataan yang terus didapat
dari barisan Maling, kesatuan Kyai Ilyas menjadi sebuah kesatuan kuat
meskipun tidak dalam naungan kesatuan resmi (BKR-TKR Lumajang).
Meskipun keadaan ini berbeda dengan konsep/tujual awal dibentuknya
Hizbullah, keadaan ini justru memberikan keuntungan bagi perjuangan
mempertahankan kemerdekaan di Lumajang (Fadholi, 1986: 22; Sriyono,
2018).
Penyerangan Belanda membuat kesatuan tempur Lumajang baik itu
TKR maupun laskar/badan perjuangan mengamankan diri ke tempat-
tempat yang diangap aman. Situasi pasca kedatangan pasukan Belanda
ke Lumajang saat itu kurang menguntungkan bagi pihak militer RI.
Banyak anggota-anggota kesatuan yang berjuang membentuk kelompok-
kelompok kecil atau berinisiatif menggabungkan diri dengan pasukan
yang bukan kesatuannya. Untuk mengatasi perpecahan pasukan, maka
dilakukanlah konsolidasi untuk menggabungkan pasukan Hizbullah dan
laskar Sabilillah menjadi satu kesatuan.
Konsolidasi tersebut dilakukan di daerah Gambiran dan Pulosari
yang merupakan basis pesantren Lumajang. Dalam konsolidasi tersebut,
terjadi perombakan yang dalam kubu Hizbullah Lumajang. Dan Ki I yang
di pegang oleh Hanafi diganti dengan Kyai Ilyas yang tadinya menjabat
47 | M o d u l P e r a n a n K a p t e n I l y a s L u m a j a n g