Page 49 - Modul Elektronik Kapten Ilyas
P. 49
Sementara pasukan Kyai Ilyas berjuang melakukan gerilya dengan
sifat pasukan yang fleksibel. Dalam perjuangannya di masa agresi militer
I Lumajang, penambahan pasukan biasa terjadi saat melakukan
mobilitas. Hal ini dikarenakan pada saat mobilitas, beberapa pemuda
(warga sipil) tergerak semangatnya untuk ikut berjuang
mempertahankan kemerdekaan di Lumanjang. Sifat pasukan tambahan
ini dapat bersifat sementara tergantung keadaan, medan yang
dikuasainya, serta keputusannya untuk terus/sementara berjuang
dalam kesatuan (Fadholi, 1986: 16-17).
Bergabungnya kesatuan Hizbullah di bawah pimpinan Kyai Ilyas
terjadi saat mobilitas pasukan mengarah ke daerah Senduro. Saat terjadi
pertempuran di daerah Senduro, beberapa kesatuan Hizbullah yang
tepisah-pisah menuju medan peperangan untuk mendukung gerilyawan
yang lebih dahulu berada di Senduro. Pergerakan tersebut ternyata
membuat kesatuan Hizbullah yang awalnya terpecah-pecah, bertemu di
sebuah area persawahan. Peristiwa pertemuan itu membuat kekuatan
pasukan Kyai Ilyas bertambah besar. Penambahan jumlah personil dan
persenjataan yang didapat selama gerilya menjadi dukungan besar
dalam perang-perang selanjutnya.
Pasukan Hizbullah sempat beristihahat di daerah Pasru. Selama
masa istirahat ini, perombakan staf pimpinan Hizbullah Lumajang
kembali dilakukan. Dalam perombakan itu telah ditentukan staf
pimpinan Hizbullah sebagai berikut:
Komandan Kompi : Kyai Ilyas
Wakil Komandan Kompi : Anas Zaeni
Kompi Seksi I : Abd. Ra’uf
Kompi Seksi II : Ilham
Kompi Seksi III : Abd. Aziz Masyhuri
49 | M o d u l P e r a n a n K a p t e n I l y a s L u m a j a n g