Page 13 - E-MODUL TUMBUHAN OBAT TRADISIONAL DESA SARI MULYO
P. 13
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BENGKULU
(a) (b) (c)
Gambar 1.4 Keanekaragaman tingkat ekosistem (a) Kebun sawit, (b) Sawah, dan (c) Kebun karet
Sumber : Dokumentasi pribadi
Berdasarkan tipenya ekosistem dibagi menjadi dua tipe yaitu ekosistem
perairan (akuatik) dan ekosistem darat (terestrial). Ekosistem perairan (akuatik)
merupakan ekosistem yang komponen abiotiknya sebagian besar terdiri atas air.
Sedangkan ekosistem darat (terestrial) merupakan area daratan luas yang disebut
bioma. Tipe bioma dipengaruhi oleh iklim yang dipengaruhi letak geografis garis
lintang dan ketinggian tempat dari permukaan laut. Terdapat tujuh macam bioma
di bumi yaitu, hutan hujan tropis, savana, padang rumput, gurun, hutan gugur,
taiga, dan tundra.
B. Ancaman dan Upaya Pelestarian Terhadap Keanekaragaman Hayati
a. Menghilangnya Keanekaragaman Hayati
Terdapat beberapa faktor menghilangnya keanekaragaman hayati di suatu
wilayah yaitu hilangnya habitat, pencemaran (tanah, udara, dan air), perubahan
iklim, eksploitasi tanaman dan hewan, adanya spesies pendatang, dan
industrialisasi pertanian dan hutan. Selain faktor ini terdapat pula ancaman
hilangnya keanekaragaman hayati. Ancaman terhadap keanekaragaman hayati
selalu ada. Salah satunya adalah ancaman kepunahan, tidak hanya terhadap fauna
tetapi ancaman kepunahan juga terdapat pada keanekaragaman flora. Salah satu
contoh tumbuhan flora yang hampir punah yaitu bunga Rafflesia Arnoli dan bunga
Bangkai. Salah satu faktor kepunahan tumbuhan ini yaitu tempat hidupnya yang
tidak bisa di tentukan melainkan tumbuh sendiri dari akar pepohonan sehingga
menyebabkan tumbuhan flora ini sulit untuk dilestarikan.
b. Upaya Pelestarian Keanekaragaman Hayati
Upaya yang dilakukan untuk menjaga keanekaragaman hayati di Indonesia
yaitu dengan cara melakukan pelestarian (konservasi) keanekaragaman hayati.
Konservasi keanekaragaman hayati di Indonesia diatur oleh UU No. 5 Tahun 1990
tentang Konservasi Sumber Daya dan UU No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan
Lingkungan Hidup, dengan tiga asas, yaitu tanggung jawab berkelanjutan, dan
bermanfaat. Konservasi keanekaragaman hayati dapat dilakukan secara in situ
maupun ex situ.
E-MODUL
6
STUDI ETNOBOTANI TUMBUHAN OBAT