Page 21 - E-Modul IPA Berbasis Etno-STEAM Proses Produksi Genteng
P. 21
E-Modul Etno-STEAM
16
Dalam proses produksi genteng, tanah liat juga menerima energi kalor dari tungku
pembakaran. Kalor ini berasal dari suhu tinggi di dalam tungku, yang dialirkan ke tanah
liat dengan suhu lebih rendah. Kalor secara alami mengalir dari benda bersuhu lebih
tinggi (tungku panas) ke benda bersuhu lebih rendah (tanah liat dingin) hingga tanah
liat tersebut mencapai suhu yang cukup untuk mengeras dan terbentuk menjadi genteng.
Kalor dan suhu bukanlah hal yang sama. Suhu merupakan ukuran dari sifat benda
yang berubah setelah menerima energi kalor. Diukur dalam kalori, satu kalori adalah
energi yang dibutuhkan untuk meningkatkan suhu 1°C dari 1 gram air. Dalam sistem
SI, satu kalori sama dengan 4,184 Joule, atau sering dibulatkan menjadi 4,2 Joule.
Setiap bahan atau zat memiliki nilai kalor jenis yang berbeda-beda. Kalor jenis ini
diukur dalam satuan Joule per kilogram per kelvin [J/(kg.K)] atau Joule per kilogram
per derajat Celcius [J/(kg. °C)]. Mengapa kedua satuan ini bisa setara? Hal ini
disebabkan oleh fakta bahwa perubahan suhu sebesar 1 Kelvin sama dengan perubahan
1 derajat Celcius. Besar kalor yang diterima atau dilepas oleh suatu benda dapat
dihitung dengan persamaan berikut.
= . . ∆
Keterangan:
= energi kalor (J)
= kalor jenis (J/kg°C)
= massa (kg)
∆ = perubahan suhu (°C), ∆ (dibaca delta)
∆ = akhir – awal
Apabila ∆ bernilai positif, maka juga positif, yang menunjukkan bahwa benda
mengalami peningkatan suhu dan menerima energi panas (menyerap kalor).
Sebaliknya, apabila ∆ bernilai negatif, maka juga negatif, yang berarti benda
tersebut kehilangan energi panas (melepaskan kalor) dan mengalami penurunan suhu.
16