Page 122 - Microsoft Word - Salinan PermenPANRB Sistem Manajemen Kinerja.docx
P. 122
- 107 -
3) Menghitung Nilai Tertimbang Capaian Rencana Kinerja
(a) Nilai Tertimbang Capaian Rencana Kinerja Utama
Untuk mengikat kinerja individu dengan kinerja organisasi
atau kinerja bawahan dengan kinerja atasan langsung,
maka rencana kinerja pegawai disusun dengan
menggunakan 2 metode penyelarasan yaitu Cascading
Langsung (Direct Cascading) atau Cascading Tidak Langsung
(Non-Direct Cascading). Kedua metode ini digunakan untuk
menentukan nilai tertimbang capaian rencana kinerja utama
dengan ketentuan sebagai berikut:
(1) Nilai tertimbang capaian rencana Kinerja utama yang
diperoleh melalui metode cascading langsung (direct
cascading) merupakan nilai capaian rencana kinerja
sebagaimana yang telah diperoleh dari tahap 2.
(2) Nilai tertimbang capaian rencana Kinerja utama yang
diperoleh melalui metode cascading tidak langsung (non-
direct cascading) memiliki ketentuan pembobotan nilai
yaitu:
a. Bobot untuk nilai capaian rencana Kinerja utama
adalah 80 poin
b. Bobot untuk nilai capaian rencana Kinerja
atasan/organisasi/unit kerja yang diintervensi adalah
maksimal 20 poin dengan rincian sebagai berikut:
KATEGORI CAPAIAN RENCANA KINERJA
ATASAN LANGSUNG/ UNIT KERJA*/ BOBOT
ORGANISASI* YANG DIINTERVENSI
Sangat baik 20
Baik 20
Cukup 10
Kurang 5
Sangat Kurang 1
Keterangan:
*Rencana Kinerja Unit Kerja atau Organisasi hanya berlaku bagi
Penilaian SKP Pejabat Fungsional.
Formula untuk menghitung nilai tertimbang capaian
rencana kinerja utama yang diperoleh dari metode
cascading tidak langsung/ nondirect cascading adalah:
Bobot 1 Bobot 2
Nilai Tertimbang = × Nilai 1 + × Nilai 2
100 100
Dimana:
Bobot 1 = Bobot Nilai Capaian Rencana Kinerja Utama
Nilai 1 = Nilai Capaian Rencana Kinerja Utama