Page 28 - Microsoft Word - Salinan PermenPANRB Sistem Manajemen Kinerja.docx
P. 28
- 26 -
(b) Pendekatan pembagian wilayah
Pendekatan ini dimaksudkan untuk membagi indikator
Kinerja pada unit kerja kepada seluruh tim kerja
berdasarkan wilayah kerja.
Contoh: Indikator Kinerja unit kerja “Jumlah Instansi
Pemerintah yang menerapkan Sistem Manajemen Kinerja
kategori “Baik” keatas” dibagi kepada seluruh tim kerja di
bawahnya berdasarkan wilayah I meliputi Jawa dan
Sumatera wilayah II meliputi Kalimantan, Bali, dan Nusa
Tenggara sedangkan wilayah III meliputi Papua, dan Maluku
sehingga untuk koordinator wilayah I memiliki indikator
Kinerja “Jumlah Instansi Pemerintah yang menerapkan
Sistem Manajemen Kinerja kategori “Baik” keatas di wilayah
I” dan begitu juga berlaku untuk koordinator wilayah II dan
wilayah III.
(c) Pendekatan pembagian beban target kuantitatif
Pendekatan ini dimaksudkan untuk membagi beban target
pada indikator Kinerja dan target pada unit kerja kepada
seluruh tim kerja.
Contoh: Indikator Kinerja unit kerja “Jumlah produksi
perikanan budidaya” memiliki target 10 ton. Indikator
Kinerja dan target tersebut kemudian dibagi ke masing
masing tim kerja. Kepala Bidang Budidaya Air Tawar
mendapatkan target 5 ton produksi perikanan dari sektor air
tawar. Kepala Bidang Budidaya Perikanan Air Payau
mendapatkan target 5 ton produksi perikanan dari sektor air
payau.
2) Rencana Kinerja tim kerja yang diperoleh dari metode direct
cascading menghasilkan outcome antara.
3) Rencana Kinerja tim kerja yang diperoleh dari metode direct
cascading berkontribusi secara langsung terhadap keberhasilan
rencana Kinerja atasan langsungnya sehingga pencapaian
rencana Kinerja tim kerja akan merepresentasikan pencapaian
rencana Kinerja atasan langsungnya.
4) Rencana Kinerja atasan langsung yang dijabarkan kepada tim
kerja dibawahnya menggunakan metode direct cascading, nilai
capaiannya tidak ikut diperhitungkan dalam perhitungan