Page 137 - Profil PMKS Update 2014_Neat
P. 137
Penyandang Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial 2012 Profil Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial 2012
kondisi demografis, kegiatan ekonomi, sosial budaya, dan kriteria kelayakan rumah
tempat tinggal. Sebanyak tujuh kriteria ketelantaran yang dijadikan sebagai indikator
ketelantaran lansia. Jika terpenuhi sedikitnya tiga dari tujuh kriteria, maka lansia
7.1 Distribusi Ketelantaran Penduduk Lanjut Usia
tersebut termasuk ke dalam kategori lansia telantar. Jika hanya dua kriteria yang
Pada tahun 2012, diperkirakan sebanyak 18,5 juta penduduk Indonesia
terpenuhi termasuk hampir telantar, sisanya dianggap lansia tidak telantar. Setiap
berumur 60 tahun atau lebih. Lebih dari setengahnya (59,19 persen) tidak pernah kriteria tersebut mempunyai kontribusi yang besarnya berbeda untuk menjadikan
bersekolah/tidak tamat SD. Di perdesaan, sebanyak 70,57 persen lansia tidak seorang lansia memenuhi kriteria ketelantaran. Ketujuh kriteria ketelantaran lansia
pernah sekolah/tidak tamat SD, sementara lansia di perkotaan sebanyak 47,50 tersebut adalah: (1) tidak pernah sekolah/tidak tamat SD; (2) makan makanan
persen yang tidak pernah sekolah/tidak tamat SD. Jika dilihat menurut konsumsi
pokok kurang dari 14 kali dalam seminggu; (3) makan lauk pauk berprotein tinggi,
makan makanan pokoknya, sebanyak 18,39 persen lansia makan kurang dari 14 protein nabati kurang dari empat kali dan protein hewani kurang dari tiga kali dalam
kali dalam seminggu. Sedangkan menurut produktivitas ekonominya, sebanyak seminggu; (4) memiliki pakaian layak pakai kurang dari empat stel; (5) tidak
19,25 persen lansia masih aktif dengan bekerja lebih dari 35 jam seminggu. Lansia mempunyai tempat yang tetap untuk tidur; (6) bila sakit tidak diobati; dan (7) bekerja
laki-laki yang bekerja lebih dari 35 jam seminggu (29,57 persen) jauh lebih banyak lebih dari 35 jam dalam seminggu.
daripada lansia perempuan (10,47 persen). Gambaran lansia menurut kriteria
ketelantaran lansia tersebut dapat dilihat secara lengkap pada Tabel 7.1 di bawah
Gambar 7.1
ini. Proporsi Ketelantaran Penduduk Lansia Menurut Tipe Daerah, 2012
Tabel 7.1 13,17 25,59 61,24
Persentase Penduduk Lanjut Usia Perkotaan +
menurut Kriteria Ketelantaran,Tipe Daerah dan Jenis Kelamin, 2012 Perdesaan
Perkotaan+
Perkotaan Perdesaan 17,17
Kriteria Ketelantaran Perdesaan 28,76 54,08
LK PR LK+ LK PR LK+ LK PR LK+ Perdesaan
PR PR PR
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
9,06 22,33 68,60
1. Tidak pernah sekolah/ 35,16 58,00 47,50 59,15 80,27 70,57 47,32 69,30 59,19
tidak tamat SD Perkotaan
2. Makan makanan pokok 18,66 22,20 20,57 14,89 17,42 16,26 16,75 19,78 18,39
< 14 kali dalam seminggu
3. Makan lauk pauk 0% 20% 40% 60% 80% 100%
berprotein tinggi
(nabati+hewani); nabati ≤3 6,56 6,27 6,40 14,10 14,34 14,23 10,38 10,36 10,37 Terlantar Hampir Terlantar Tidak Terlantar
kali dan hewani ≤2 kali
dalam seminggu Sumber: BPS, Susenas 2012
4. Memiliki pakaian kurang 10,21 9,98 10,08 18,03 18,76 18,43 14,17 14,43 14,31
dari 4 stel
5. Tidak mempunyai tempat 10,67 9,56 10,07 14,27 13,74 13,99 12,50 11,68 12,06 Gambar 7.1 memperlihatkan bahwa proporsi lansia telantar dan hampir
tetap untuk tidur telantardi perdesaan lebih besar daripada di perkotaan. Hal ini mengindikasikan
6. Bila sakit tidak diobati 2,08 2,01 2,05 3,51 3,31 3,40 2,81 2,67 2,73
7. Bekerja> 35 jam 29,62 10,69 19,40 29,52 10,26 19,11 29,57 10,47 19,25 bahwa kondisi lansia yang tinggal di perkotaan lebih baik daripada mereka yang
seminggu tinggal di perdesaan. Sebanyak 13,17 persen atau diperkirakan 2,4 juta lansia di
Indonesia masuk ke dalam kategori lansia telantar, sebanyak 25,59 persen lansia
Sumber: BPS, Susenas 2012
ar
Lansia Telant
| 108 Lansia Telant ar Lansia Terlantar 0
Lansia Terlantar
Lansia Terlantar
Lansia Terlantar | 109