Page 141 - Profil PMKS Update 2014_Neat
P. 141
Penyandang Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial 2012 Profil Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial 2012
7.2.1 Tingkat Pendidikan 7.2.2 Makan Makanan Pokok
Kriteria ketelantaran yang pertama adalah tingkat pendidikan, seorang lansia Kriteria ketelantaran yang kedua adalah frekuensi makan makanan pokok
dikatakan memenuhi kriteria ketelantaran apabila ia tidak pernah sekolah atau tidak dalam seminggu. Seseorang lansia dikatakan memenuhi salah satu kriteria telantar
tamat SD/Sederajat. Lansia telantar yang memenuhi kriteria pertama ini tidak apabila makan makanan pokok kurang dari 14 kali dalam seminggu. Gambar 7.4 di
mengalami banyak perubahan dalam sembilan tahun terakhir, yaitu sebanyak 88,82 bawah ini memperlihatkan bahwa lebih dari setengah (55,00 persen) lansia telantar
persen pada tahun 2012 dan 88,92 persen pada tahun 2003. Hal ini dapat makan kurang dari 14 kali dalam seminggu pada tahun 2012, atau rata-rata paling
dimaklumi mengingat pembangunan SD Inpres secara massal baru dilakukan banyak dua kali dalam sehari. Jumlah tersebut meningkat jauh dibandingkan kondisi
sekitar 40 tahun yang lalu (tahun 1970-an) dan program wajib belajar 6 tahun yang tahun 2003, dimana hanya 16,46 persen lansia telantar yang makan kurang dari 14
baru digalakkan sekitar 30 tahun yang lalu (tahun 1980-an). kali dalam seminggu.
Gambar 7.3 Gambar7.4
Persentase Lansia Telantar Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan, Persentase Lansia Telantar Menurut Frekuensi Makan
2003, 2006, 2009 dan 2012 Makanan Pokok dalam Seminggu,2003, 2006, 2009 dan 2012
100,00 92,25 91,25
88,92 88,82
90,00 >= 14 kali; 2003; 83,53
80,00 2003
>= 14 kali; 2006; 71,11
70,00
2006
60,00 <= 13 kali; 2012; 55,00
50,00 2009 >= 14 kali; 2009; 52,13
<= 13 kali; 2009; 47,87
40,00 2012 >= 14 kali; 2012; 45,00
30,00 <= 13 kali; 2006; 28,89
20,00 9,26 6,70
6,26 8,54 0,98
10,00 1,23 0,77 1,84 0,80 0,72 1,08 0,80 <= 13 kali; 2003; 16,46
0,00
< SD/Sederajat SD/Sederajat SMP/Sederajat SM/Sederajat+ <= 13 kali >= 14 kali
Sumber: BPS, Susenas 2012 Sumber: BPS, Susenas 2003, 2006, 2009, 2012
Sebanyak 8,54 persen lansia telantar berhasil menamatkan SD/Sederajat Secara otomatis, penurunan terjadi pada persentase lansia telantar yang
pada tahun 2012, mengalami sedikit fluktuasi sejak tahun 2003. Begitu pula dengan makan makanan pokok sebanyak 14 kali atau lebih dalam seminggu. Dari sebanyak
tingkat pendidikan SMP/Sederajat atau SM/Sederajat ke atas dari lansia telantar. 83,53 persen pada tahun 2003, menjadi 71,11 persen di tahun 2006, 52,13 persen
Hal ini menunjukkan bahwa secara umum, tingkat pendidikan lansia telantar tidak di tahun 2009, dan 45,00 persen pada tahun 2012. Kondisi tersebut memperlihatkan
mengalami perubahan yang berarti selama sembilan tahun terakhir. terjadinya perubahan pola makan dari lansia telantar maupun lansia pada
umumnya. Untuk menjaga kebugaran dan ketahanan tubuh dari serangan penyakit,
Sebanyak 88,82 persen lansia telantar yang tidak pernah sekolah atau
tidak tamat SD/Sederajat. banyak lansia yang mengurangi konsumsi makan makanan pokok yang
Tingkat pendidikan lansia telantar tidak mengalami perubahan yang mengandung banyak karbohidrat. Kemudian menggantinya dengan konsumsi
berarti selama sembilan tahun terakhir. makanan nabati.
Lansia Telant
ar
Lansia Terlantar
| 112 Lansia Telant ar Lansia Terlantar
Lansia Terlantar
Lansia Terlantar | 113