Page 38 - Blue Modern Annual Report Book Cover
P. 38
Vertebrata | Amphibi
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Amphibia
Ordo : Anura
Famili : Bufonidae
Genus : Bufo
Spesies : Bufo sp.
Karakteristik Tubuh Sistem Tubuh
Kodok buduk yang memiliki tubuh berbintil dan permukaan kulit
yang kasar, memiliki tubuh jauh lebih besar daripada katak dan Hewan Amfibi, bernafas menggunakan kulitnya yang lembut dan
memiliki cauda yang lebih pendek sehingga tidak dapat juga bersih. Kulitnya juga tidak terdapat bulu dan tanpa adanya
melompat terlalu tinggi dan terlalu jauh, memiliki caput yang sisik. Kulitnya tersusun atas lapisan epidermis dan juga lapisan
lebih lebar dan lidah yang lebih pendek. Kodok buduk biasanya dermis. Lapisan epidermis sebelah bawah juga merupakan lapisan
sering terlihat bergendongan atau bertumpuk dan berkeliaran sel germ yang dapat menghasilkan lapisan jangat yang dapat
di sekitar rumah atau kolam ikan. Hal tersebut disebut dengan setiap waktu bisa terkelupas. Jangan dibentuk oleh lapisan baru
proses amplexus yakni proses dimana jantan menempel di setiap bulan dan selama musim hujan berlangsung dan ketika
punggung betina dan memeluk tubuh betina untuk menekan jangat terlepas, maka telah ada lapisan sebagai penggantinya.
bagian perut betina agar mengeleuarkan sel telurnya sehingga Pada bagian lapisan dermis, terdapat jaringan ikat yang berada
dapat dibuahi. Beberapa kodok dilengkapi dengan kelenjar disebelah luar. Bentuknya seperti karet busa yang mengandung
racun, kodok ini juga dilengkapi dengan kelenjar parotoid yang banyak kelenjar dan juga banyak mengandung pigmen. Fungsi kulit
terdapat di bagian tengkuknya sebagai upaya pertahanan diri pada hewan amfibi adalah untuk memfasilitasi pertukaran gas yang
dari predator. Kodok buduk atau Bufo melanostictus merupakan dapat memungkinkan hewan amfibi untuk bernafas ketika mereka
kodok yang dapat mengeluarkan racun dari kelenjar kulitnya sedang mengalami hibernasi. Pada amfibi sistem integument
sebagai bentuk pertahanan diri. Kodok ini mempunyai warna berupa kulit tipis sebagai laat pernafasannya, tumbuh glandula
yang bermcam, cokelat, kuning, kemerahan dan lainnya. Namun mukosa dan menghasilkan racun. Kelenjar lendiri amfibi berupa
pada pengamatan kodok ini mempunyai warna tubuh cokelat multiseluler yang memiliki fungsi sebagai perlindungan diri.
kemerahan
Peranan di Masyarakat
Masyarakat Waduk Darma memanfaatkan kodok sebagai
pemakan serangga atau larva serangga yang berpotensi menjadi
hama maupun sumber penyakit seperti nyamuk. Berudu dan katak
dewasa senang memakan jentik-jentik nyamuk atau hama
tanaman. Kodok tidak terlalu memiliki peranan yang begitu
penting bagi masyarakat setempat.
35