Page 128 - AR PAM 2024 FLIPBOOK_5 Direksi
P. 128

Performa 2024       Laporan Manajemen     Profil Perusahaan   Analisis dan Pembahasan Manajemen
            2024 Performance    Management Report     Company Profile     Management Disccussion & Analysis





        Teknologi

        Technology



        TEKNOLOGI PENGELOLAAN AIR                        WATER TREATMENT TECHNOLOGY

        PAM JAYA juga menerapkan Teknologi Pengelolaan Air yang terdiri   PAM JAYA also applies Water Management Technology that consists
        dari beberapa jenis:                             of several types:
        1.  Konvensional seperti di IPA Pulogadung dan IPA Cilandak;  1.  Conventional as in IPA Pulogadung and IPA Cilandak
        2.  Konvensional kombinasi seperti di IPA Pejompongan 1, IPA   2.  Combined Conventional as in IPA Pejompongan 1, IPA
           Pejompongan 2, IPA Buaran 1, IPA Buaran 2, IPA Cilandak, IPA   Pejompongan 2, IPA Buaran 1, IPA Buaran 2, IPA Cilandak, IPA
           Taman Kota dan IPA Pesanggrahan (dalam tahap pembangunan);  Taman Kota and IPA Pesanggrahan (under construction)
        3.  Brackish Water Reverse Osmosis (BWRO) seperti di IPA   3.  Brackish Water Reverse Osmosis (BWRO) as in IPA Mookervart
           Mookervart dan IPA Portable Penjaringan;         and IPA Portable Penjaringan
        4.  Sea Water Reverse Osmosis (SWRO) di Kepulauan Seribu;  4.  Sea Water Reverse Osmosis (SWRO) in the Thousand Islands
        5.  Teknologi Densadeg seperti di IPA Buaran 3 (dalam tahap   5.  Densadeg technology as in IPA Buaran 3 (under construction)
           pembangunan).

        TEKNOLOGI PENGOLAHAN                             CONVENTIONAL WATER
        AIR KONVENSIONAL                                 TREATMENT TECHNOLOGY


        Teknologi pengolahan air konvensional terdiri dari proses penyadapan   Conventional water treatment technology consists of several
        air (Intake), Prasedimentasi, Koagulasi, Flokulasi, Sedimentasi, Filtrasi   sequential processes: Intake, Pre-sedimentation, Coagulation,
        dimana setiap tahapannya ada di area unit proses yang terpisah/  Flocculation, Sedimentation, and Filtration. Each stage is typically
        bisa dipisahkan. Intake adalah tempat penerimaan air baku. Proses   housed in separate process units or compartments. Intake is
        penyadapan air baku dapat dilaksanakan dengan cara gravitasi   where raw water is received. The intake process can be carried
        maupun dengan pemompaan. Di saluran intake harus dilengkapi   out using gravity flow or pumping mechanisms. In the intake
        dengan saringan sampah kasar (Coarse Screen) dan saringan   channel, coarse screens and fine screens are installed to prevent
        sampah halus (Fine Screen) yang berfungsi untuk memastikan tidak   debris from entering further processes. These screens ensure that
        ada timbulan sampah yang bisa mengganggu proses selanjutnya. Di   no waste accumulates that could disrupt subsequent treatment
        beberapa instalasi juga dilengkapi dengan bak pra-sedimentasi yang   stages. In some installations, there are also pre-sedimentation tanks
        fungsinya untuk menurunkan kekeruhan air baku untuk mengurangi   designed to reduce the turbidity of raw water, thereby decreasing
        beban pengolahan di unit berikutnya.             the treatment load on subsequent units.


        Koagulasi merupakan proses pencampuran antara air dengan zat   Coagulation is the process of mixing water with coagulant
        koagulan sehingga nantinya terjadi penggumpalan partikel koloid   substances so that later colloidal particles will occur with the help
        dengan bantuan pengadukan cepat. Pengadukan cepat ini dapat   of rapid stirring. This rapid stirring can use a mechanical system
        menggunakan sistem mekanis (agitator) atau menggunakan sistem   (agitator) or use a hydraulic system (plunge, static mixer) to get
        hydrolis (terjunan, statik mikser) guna mendapat dosis koagulan   the optimal coagulant dose.
        yang optimal.

        Sementara Flokulasi merupakan proses pembentukan partikel flok   While Flocculation is the process of forming floc particles with the
        dengan bantuan pengadukan lambat. Partikel-partikel flok yang   aid of slow stirring. These floc particles are expected to gradually
        terbentuk ini diharapkan makin lama menyatu sehingga semakin   coalesce, becoming larger and heavier over time. The slow stirring
        besar dan berat. sistem pengadukan lambat pada proses flokulasi   system in flocculation is similar to that in coagulation, where it can
        ini sama seperti di proses koagulasi dimana bisa menggunakan   utilize mechanical systems (such as mixers) or hydraulic systems
        sistem mekanis (Mixer) ataupun menggunakan sistem hidrolis   (like baffle channels). Sedimentation is the process where separation
        (baffle channel). Proses Sedimentasi adalah proses dimana terjadi   occurs between floc and clean water. The large and heavy floc
        pemisahan antara flok dan air bersih. Flok yang besar dan berat   particles generated during flocculation settle down, resulting in
        yang dihasilkan pada proses flokulasi akan mengendap, sehingga   clearer water ready for the next stage of processing. These settled
        terciptalah air yang lebih jernih untuk menuju proses selanjutnya.   flocs, known as sediment, are periodically cleaned or removed from
        Flok-flok yang mengendap tersebut dinamakan sedimen dan akan   the process unit. In some processes, sediment may even be returned
        dibersihkan/dibuang dari unit proses secara berkala. Bahkan di   to earlier stages to improve coagulant efficiency.
        beberapa proses ada yang mengembalikan sedimen ini ke proses
        sebelumnya guna meningkatkan efisiensi menggunakan koagulan.






        Laporan Tahunan 2024                          128                               Annual Report 2024
   123   124   125   126   127   128   129   130   131   132   133