Page 50 - E-MODUL MOMENTUM DAN IMPULS
P. 50
E-Modul Model Pembelajaran CinQASE
1 2 1 2 1 2 1 2
+ = ′ + ′ (2.5)
2 1 1 2 2 2 2 1 1 2 2 2
Dari kedua persamaan tersebut, dapat diketahui hubungan antara v 1, v 2, v 1’,
dan v 2’ adalah sebagai berikut:
( − ′) = ( ′ − )
2
2
2
1
1
1
dan
2
2
2
2
( 1 − ′ ) = ( ′ − ) (2. 6)
2
2
1
2
1
Dengan mengingat rumus aljabar − = ( + )( − ) , persamaan
2
2
(2.6) dapat ditulis menjadi:
( − ′)( + ′) = ( ′ − )( ′ + ′) (2. 7)
2
1
2
2
2
2
2
1
1
2
Jika persamaan (2.7) dibagi persamaan (2.6), diperoleh
+ ′ = ′ +
1
1
2
2
Atau
− = −( ′ − ′) (2. 8)
1
2
1
2
Pada persamaan (2.8) ini, − menyatakan kecepatan relatif dua benda
1
2
sebelum tumbukan, sedangkan ′ − ′ menyatakan kecepatan relatif dua benda
1
2
setelah tumbukan. Jadi, untuk tumbukan lenting sempurna sepusat (seluruh
gerakannya terletak pada satu garis lurus), kelajuan relatif kedua benda setelah
tumbukan sama dengan kelajuan relative sebelum tumbukan, tidak terpengaruh
massa benda yang bertumbukan. Oleh karena itu, koefisien elastisitas untuk
tumbukan lenting sempurna sama dengan satu ( = 1).
Wa Ode Dian Rahmawati, Jurusan Pendidikan Fisika 43