Page 20 - Ebook DKR by Joely
P. 20
E. HAULING LOAD DIAGRAM
Diagram Beban Tarik
Diagram beban tarik (Hauling Load Diagram) merupakan grafik yang menunjukkan kemampuan
tarik lok dalam ton, untuk berbagai kecepatan dan lereng tanjakan tertentu. Diagram ini dapat
digunakan dengan mudah dilapangan, yaitu dengan mengetahui lintas jalan rel, lereng tanjakan tertentu
dan kecepatan tertentu maka dapat diperoleh tonase beban yang dapat ditarik. Untuk mempermudah
pemakaian dilapangan (bagian operasional) telah dibuatkan tabel, untuk berbagai lokomotif dengan
kecepatan dan lereng tertentu, oleh bagian engineering.
Walaupun demikian, diagram beban tarik lokomotif secara matematis dapat dihitung pada saat
kesetimbangan Kereta Api berjalan pada rel lurus dengan lereng i ‰, sebagai berikut :
Z – WL = wW x GW + i (GL + GW)
Z – WL = wW x GW + i GL + i GW
wW.GW + i GW = Z – WL – i GL
GW (wW + I) = Z – WL – i GL
Z – WL – i GL
GW = ------------------------
wW + i
Dengan demikian apabila diketahui suatu lokomotif dengan daya (N) dan berat (GL) tertentu
menarik kereta panumpang atau gerbong barang dengan berat tertentu (GW), maka untuk berbagai
lereng i tertentu dapat digambarkan kurva GW terhadap V.
Contoh penggunaan diagram beban tarik , misalnya untuk lokomotif BB303 didasarkan pada diagram
yang diberikan oleh pabrik Henschell. Misalnya lok ini akan digunakan untuk menarik kereta penumpang
0
dengan kecepatan V=60 km/jam, pada lintas dengan lereng tanjakan penentu i = 10 /00 maka dari
diagram diperoleh beban tarik sebesar Gw = 180 ton.
Apabila berat rata-rata setiap kereta penumpang 35 ton, maka jumlah kereta penumpang yang bisa
ditarik oleh lok BB 303 pada lintas tersebut adalah n = 180/35 = 5 buah.