Page 29 - Ebook DKR by Joely
P. 29

Alat penyetel rem ini terdapat pada katup pengatur yang berfungsi mengaktifkan rem

                          atau  mematikan  rem  pada  kendaraan  yang  bersangkutan  bila  tetjadi  kerusakan  rem,
                          sehingga hanya berfungsi sebagai saluran saja.





               C.   CARA KERJA REM UDARA TEKAN


                       Setelah  mengenal  komponen  pada  sistem  rem  udara  tekan,  selanjutnya  dapat  dikemukakan
                   cara kerja rem udara tekan, sebagai berikut :


                   a.  Posisi Pengisian/ Rem Lepas


                            Posisi pengisian terjadi pada saat pertama rangkaian Kereta Api disambung dengan lokomotif
                       atau  setiap  melepas  rem  (release).  Pada  saat  pelepasan  rem,  udara  tekan  dari  tangki  udara

                       utama yang bertekanan 10 Kg/cm² pada lokomotif disalurkan melalui handel rem masinis ke
                       pipa  udara  utama  pada  rangkaian  Kereta  Api.  Udara  tekan  ini  akan  mengisi  tabung  udara

                       pembantu  pada  setiap  kereta  penumpang  atau  gerbong  barang  melalui  katup  pengatur,
                       sehingga mencapai tekanan 5 Kg/cm² termasuk dalam pipa udara utama. Pada posisi pengisian

                       ini blok rem dalam posisi lepas, tidak menekan roda. Udara pada silinder rem akan berhubungan
                       dengan udara luar  (1 atm).





                   b.  Posisi Pengereman/ Rem Terikat


                            Pengereman  terjadi  pada  saat  masinis  menggerakkan  handel  rem  ke  posisi  mengerem,
                       sehingga udara dalam pipa utama rangkaian Kereta Api akan mengalir ke udara luar di kabin

                       lokomotif. Tekanan udara pada pipa udara utama akan turun dari 5 Kg/cm² ke suatu tekanan
                       tertentu, dan pada saat  tersebut katup pengatur akan bekerja menghubungkan tangki udara

                       pembantu  ke  silinder  rem,  sehingga  tercapai  tekanan  tertentu  untuk  mendorong  piston  dan
                       batang rem yang selanjutnya terjadi pengereman.





                              Gbr. Skema rem lepas dan  terikat
   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34