Page 38 - Ebook DKR by Joely
P. 38

a.  Pengisian tangki udara pembantu dari 0 sampai dengan 5 Kg/cm².

                       b.  Kebocoran instalasi dalam waktu 60 detik.
                       c.  Kepekaan bekerjanya pengereman bila tekanan pada pipa udara diturunkan 0,1 Kg/cm² s.d.

                          0,3 Kg/cm², yaitu melakukan pengereman sedikit.
                       d.  Penurunan tekanan dalam pipa rem untuk mencapai tekanan maksimum pada silinder rem

                          dari tekanan normal pada pipa utama 5 Kg/cm².
                       e.  Waktu pelepasan rem (release time), yang ditunjukkan dari penurunan tekanan silinder rem

                          dari 3,8 Kg/cm² sampai dengan 0,4 Kg/cm².
                       f.  Waktu pengereman (braking time) yang ditunjukkan oleh peningkatan tekanan silinder rem

                          dari 0 – 95 % maksimum yaitu 3,8 Kg/cm².
                       g.  Langkah  pertama  tekanan  dalam  persen  terhadap  tekanan  maksimum  pada  silinder  rem

                          (Ansprung).

                       h.  Ketahanan pada pelaksanaan pengereman berulang-kali (sifat in exhaustible).
                       i.  Kecepatan transmisi udara, ditandai dari saat rem dioperasikan di kabin masinis sampai rem
                          pada rangkaian paling belakang mulai bekerja.

                       j.  Waktu pelepasan terpanjang pada formasi rangkaian Kereta Api.



                          Semua karakteristik tersebut hasilnya disyaratkan untuk memenuhi standar UIC 540 yang

                       dianut oleh PT. Kereta Api Indonesia.










                   b.  PERCOBAAN DINAMIS


                            Percobaan rem secara dinamis atau percobaan operasional dilakukan pada rangkaian Kereta
                       Api dengan variasi kecepatan dan lereng lintasan yang dilalui.


                       Pada  percobaan  rem  dinamis  akan  didapat  jarak  pengereman  L  dalam  meter  dan  waktu

                       pengereman dalam detik untuk berbagai kecepatan awal pada lintas datar atau pada lereng %o
                       tertentu.  Dari  hasil  percobaan  ini  kemudian  dapat  dihitung  besarnya  perlambatan  b  dalam
   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43