Page 27 - E-BOOK PANDUAN MITIGASI BENCANA BANJIR
P. 27
Banjir Cileunang hampir sama seperti banjir air, namun jenis banjir
Cileunang lebih disebabkan karena hujan deras sehingga membuat debit
air tinggi. Airnya tidak dapat langsung mengalir ke selokan karena aliran
yang tersumbat. Terjadinya banjir ini sendiri sangat cepat saat hujan
deras, atau sederhananya pengertian banjir Cileunang ini adalah banjir
saat hujan tiba atau dadakan.
D. Faktor-faktor Banjir
1. Faktor Geografi
a. Faktor daur hidrologi yaitu ketidakseimbangan salah satu komponen daur
hidrologi berpeluang menjadi bencana banjir di permukaan bumi atau
kekeringan.
b. Faktor litosfer, yaitu:
1) Air hujan yang turun sangat deras dapat mengikis dan menggores
tanah di permukaannya.
2) Relief litosfer yang ekstrim mempercepat gerak air mengalir dengan
tekanan yang kuat.
3) Topografi dataran rendah yang permukaan medannya di bawah
sistem air permukaan akan tergenang air limpasan pada saat banjir.
c. Faktor Hidro-Meteorologi, yaitu:
1) Tingkat kelembaban yang tinggi dengan kondensasi yang kuat
berpeluang turun hujan deras.
2) Gerakan udara mendatar atau sejajar dengan permukaan bumi.
3) Adanya angin muson barat di belahan bumi selatan yang banyak
membawa uap air, sehingga di Indonesia pada bulan Desember
sampai Maret musim penghujan yang rentan banjir.
4) Tingkat ketinggian air hujan berpeluang menghasilkan hujan deras
dan berakibat banjir.
2. Pengaruh fisiografi/geofisik sungai seperti bentuk sungai, fungsi daerah
kemiringan sungai, geometrik hidrolik (bentuk penampang seperti lebar,
kedalaman, potongan memanjang, material dasar sungai), lokasi sungai
dan hal-hal yang mempengaruhi terjadinya banjir.
PANDUAN MITIGASI BENCANA BANJIR TERINTEGRASI MATERI FISIKA 19

