Page 37 - E-BOOK PANDUAN MITIGASI BENCANA BANJIR
P. 37

Seperti halnya bendungan, kolam penampungan (retention basin)

                    berfungsi untuk menyimpan sementara debit sungai sehingga puncak
                    banjir  dapat  dikurangi,  retention  berarti  penyimpanan.  Tingkat

                    pengurangan banjir tergantung pada karakteristik hidrograf banjir, volume
                    kolam  dan  dinamika  beberapa  bangunan  outlet.  Wilayah  yang  digunakan

                    untuk kolam penampungan biasanya di daerah dataran rendah atau rawa.

                    Dengan  perencanaan  dan  pelaksanaan  tataguna  lahan  yang  baik,  kolam
                    penampungan dapat digunakan untuk pertanian.

                        Konsep  dasar  dari  kolam  retensi  adalah  menampung  volume  air  ketika
                    debit  maksimum  di  sungai  datang,  kemudian  secara  perlahan-lahan

                    mengalirkan  ketika  debit  di  sungai  sudah  kembali  normal.  Secara  spesifik

                    kolam  retensi  akan  memangkas  besarnya  puncak  banjir  yang  ada  di  sungai,
                    sehingga  potensi  over  topping  yang  mengakibatkan  kegagalan  tanggul  dan

                    luapan sungai tereduksi.

                        Untuk  merencanakan  pembangunan  kolam  retensi  diperlukan  analisis
                    hidrologi untuk menentukan besarnya debit banjir rencana akan berpengaruh

                    terhadap besarnya  debit  maksimum maupun kestabilan konstruksi yang akan
                    dibangun.  Kemudian  diperlukan  data  curah  hujan  untuk  rancangan

                    pemanfaatan air dan rancangan bangunan air adalah curah hujan rata-rata di
                    seluruh  daerah  yang  bersangkutan,  bukan  curah  hujan  pada  suatu  titik

                    tertentu. Selain data tersebut, debit air kotor juga perlu direncanakan untuk

                    memastikan  jumlah  air  yang  masuk  ke  dalam  kolam  retensi  yang  akan
                    dibangun. Pada perencanaan curah hujan pada suatu titik tertentu.


               3. Pembuatan check dam (penangkap sedimen)














                          Gambar 21. Contoh check dam (Sumber: Pusat Pendidikan dan

                                 Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi, 2017)




       PANDUAN MITIGASI BENCANA BANJIR TERINTEGRASI MATERI FISIKA                                        29
   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42