Page 71 - E-BOOK PANDUAN MITIGASI BENCANA BANJIR
P. 71
kembali ke kondisi semula atau bahkan lebih baik dari kondisi sebelum bencana.
Cakupan kegiatan rekonstruksi fisik mencakup, tapi tidak terbatas pada,
kegiatan membangun kembali sarana dan prasarana fisik dengan lebih baik dari
hal-hal berikut:
a) Prasarana dan sarana
b) Sarana sosial masyarakat
c) Penerapan rancang bangun dan penggunaan peralatan yang lebih baik dan
tahan bencana.
Upaya rekonstruksi fisik yang dapat dilakukan pasca bencana banjir yaitu
pembangunan gedung dan infrastruktur secara permanen. Upaya yang dilakukan
yakni pembangunan kembali gedung, sarana-prasarana umum harus mengacu
kepada tindakan kesiapsiagaan dan mitigasi banjir, agar dampak banjir berikutnya
dapat ditekan sekecil mungkin. Sebagai contoh, pembangunan kembali rumah-
rumah sebaiknya dibangun di lokasi yang lebih aman dan bukan di bantaran sungai.
Pembangunan selokan yang tertutup dan pembuatan tempat sampah di lokasi yang
strategis adalah salah satu tindakan mitigasi untuk memastikan sampah tidak
dibuang lagi ke selokan atau sungai (UNESCO, 2007). Perbaikan secara total
terhadap sarana-sarana atau fasilitas umum kehidupan masyarakat sehingga dapat
berfungsi secara normal, seperti sekolah, pasar, jalan umum, rumah sakit, sarana
penerangan, sarana komunikasi yang rusak, sehingga kehidupan masyarakat dapat
berfungsi secara normal kembali penting untuk dilakukan.
Gambar 38. Rehabilitasi Daerah Aliran Sungai (Sumber: tempo.co, 2020)
Rekonstruksi untuk memulihkan DAS penting dilakukan. Tindakan
memulihkan DAS yang dapat dilakukan adalah: (1) Tahap awal dimulai
dengan perencanaan, tahap perencanaan dilakukan untuk proyek
perbaikan
63
PANDUAN MITIGASI BENCANA BANJIR TERINTEGRASI MATERI FISIKA

