Page 27 - E-modul Bahaya Psikotropika
P. 27
3. Dampak Sosial
FAKTA ATAU MITOS? Dampak sosial merupakan
Benarkah Narkotika dapat suatu bentuk akibat yang terjadi
Meningkatkan Kreatifitas? dan mempengaruhi terjadinya
Penyalahgunaan narkotika dan perubahan sosial di dalam
psikotropika di kalangan remaja masyarakat serta menyebabkan
dapat menyebabkan gangguan
kognitif. Latvala pada tahun terjadinya sesuatu yang kurang
2011 telah melakukan penelitian baik dalam menjalan aktifitas
dan menyebutkan bahwa sehari-hari di dalam masyarakat
penyalahgunaan narkotika dan (Eleanora, 2011). Berikut dampak
psikotropika pada remaja dapat
meningkatkan risiko gangguan sosial akibat penggunaan
kognitif 8 kali lebih besar. Hal ini narkotika:
dilengkapi dengan penelitian a. Gangguan mental, anti-sosial
dari Ningrum, dkk tahun 2016 dan asusila, dikucilkan oleh
bahwa jumlah narkotika yang
disalahgunakan dan lama lingkungan
penyalahgunaan narkotika b. Merepotkan dan menjadi
merupakan faktor risiko beban keluarga
terjadinya gangguan kognitif
pada remaja. Gangguan kognitif c. Pendidikan menjadi
yang dimaksud terdiri dari terganggu, masa depan suram
gangguan atensi/perhatian, Dampak fisik, psikis dan
gangguan verbal, gangguan sosial berhubungan erat.
memori dan mengingat, lamban
dalam memproses informasi, Ketergantungan fisik akan
gangguan psikomotorik, dan membuat rasa sakit yang luar
kesulitan belajar. Jadi, narkotika biasa (sakaw) apabila terjadi
dapat meningkatkan kreatifitas putus obat atau tidak
merupakan mitos atau fakta?
mengkonsumsi obat pada
Sumber: waktunya. Hal ini menyebabkan
Latvala A. 2011. Cognitive functioning in
Alchohol and Other terjadi dorongan psikologis
Substance Use Disorders in Young berupa keinginan sangat kuat
Adulthood . Helsinki:
National Institute for Health and Welfare untuk mengkonsumsi. Dampak
Ningrum, S.W., Sutarmi, S., Gofir, A. 2016.
Penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika, fisik dan psikis juga berkaitan
da Zat Adiktif Sebagai Faktor Risiko dengan dampak sosial untuk
Gangguan Kognitif pada Remaja Jalanan.
Berkala Neurosains, 15(2) membohongi orang tua, mencuri,
pemarah, bahkan menipu
seseorang.
18

