Page 27 - Fiqih Menghadapi Wabah Penyakit
P. 27
P a g e | 27
yang Dia kehendaki dan sesungguhnya Allah
menjadikan hal itu sebagai rahmat bagi kaum
muslimin dan tidak ada seorangpun yang
menderita tha'un lalu dia bertahan di tempat
tinggalnya dengan sabar dan mengharapkan
pahala dan mengetahui bahwa dia tidak terkena
musibah melainkan karena Allah telah
mentaqdirkannya kepadanya, maka dia
mendapatkan pahala seperti pahala orang yang
mati syahid." (HR. Bukhari)
2. Tidak Menghadiri Shalat Jum’at
Para ulama sepakat bahwa menghadiri shalat
jum’at bagi laki-laki yang tidak memiliki udzur adalah
wajib.
Para ulama juga sepakat bahwa tidak
menghadirinya atas sebab uzur adalah boleh. Dan
shalatnya digantikan dengan shalat fardhu zhuhur di
rumah.
Yang mana, di antara uzur yang membolehkan
seseorang tidak menghadiri shalat jum’at adalah
kekhawatiran atas keselamatan jiwa. Imam al-
Madawi al-Hanbali berkata dalam kitabnya al-Inshof
fi Ma’rifah ar-Rajih min al-Khilaf (hlm. 2/300):
رذعيو ،عازن لب }ضيرلما ةعاملجاو ةعملجا كرت ف رذعيو{
ر
.ضرلما ثودح فولْ امهكت ف اضيأ
Diberikan uzur untuk meninggalkan shalat jumat
dan shalat berjamaah bagi orang yang sakit, tanpa
muka | daftar isi