Page 28 - Fiqih Menghadapi Wabah Penyakit
P. 28

28 | P a g e

      ada  perselisihan.  Dan  juga  diberikan  uzur  dalam
      menginggalkan  keduanya  bagi  yang  takut
      tertimpanya penyakit.


       Di  samping  itu,  para  ulama  juga  sepakat  bahwa
    menjaga  keselamatan  diri  dan  orang  lain  adalah
    wajib.

       Maka,  atas  dasar  penjelasan  di  atas,  dapat
    disimpulkan bahwa boleh meninggalkan shalat jumat
    atas  dasar  menjaga  jiwa  dan  kekhawatiran  adanya
    bahaya atas jiwa.

       Di samping itu, keringanan inipun diberikan pula
    kepada  petugas  kesehatan  yang  merawat  orang
    sakit.    Dalam      al-Mausu’ah       al-Fiqhiyyah     al-

    Kuwaitiyyah disebutkan (hlm. 36/359):
                                          ِ
           ِ ِ
                                        ِ
     ِ
    ف   ِ ضيرم  لاب قح  ل ي ضرمم  لا َ نَأ  َ لَإ ءاهقف  لا روهجُ بهذ
                                                              َ
                                             َُ
                           ِّ
                                                  ُ ُ ُ
                                                          َ َ
                                            َ
            َ
                 ُ َ َ َ َ ُ
                                ِ
                                            ِ
                                                        ِ
                              .      تاعام  لجاو ةعم  لجا ِ نع ٍ لخَ تلا
                                   َ
                                                     َ
                                                           َ
                                      ََ َ َُُ
      Mayoritas  ulama  berpendapat  bahwa  perawat
      dapat  dihukumi  seperti  orang  sakit  yang  boleh
      untuk  tidak  menghadiri  shalat  jumat  dan  shalat
      berjama’ah.
    3. Shalat Berjamaah Tidak Merapatkan Shof
       Mayoritas  ulama  berpendapat  bahwa  rapatnya
    shof dalam shalat berjamaah tidaklah wajib, namun
    semata sunnah.  Disebutkan  dalam  al-Mausu’ah al-
    Fiqhiyyah al-Kuwaitiyyah (hlm. 27/35):




                           muka | daftar isi
   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33